Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Siapa sangka, cara komunikasi anak heavy metal punya kemiripan dengan sebuah suku di Papua Nugini. Hal ini terungkap dari hasil penelitian seorang antropolog.
Hasil sebuah studi yang digelar oleh para antropolog di University College London, Inggris baru-baru ini yang mengungkap kemiripan anak heavy metal dengan suku di Papua Nugini.
Mereka memiliki aturan berperilaku di depan panggung atau mosh pit yang diturunkan dari para senior atau tetua, juga ada ritual pemberian hadiah dalam konser, dan menggemari musik-musik katarsis yang gelap - mirip dengan ritual suku-suku terpencil Papua yang tak banyak berubah dalam 40.000 tahun terakhir.
Lindsay Bishop, peneliti dalam studi itu, menghabiskan 10 tahun untuk mempelajari heavy metal, musik yang dikenal keras yang bermula dari band Black Sabbath di Birmingham, Inggris dan kini memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia.
Baca Juga
''Studi ini menunjukkan bahwa budaya mosh pit, musik heavy metal, dan ritual-ritual di dalamnya berhubungan dengan klan-klan asli yang hidup di hutan hujan Papua Nugini,'' kata Bishop.
Dalam studinya, Bishop juga menemukan bahwa musik heavy metal kini lebih inklusif, tak lagi dimonopoli oleh ''kelompok lelaki kulit putih yang bengal''. Sepertiga penggemar musik ini adalah perempuan.
Ia juga menemukan bahwa tradisi moshing diwariskan dari orang tua - dari kakek ke ayah lalu ke anak. Generasi terdahulu mewariskan aturan moshing, sementara generasi sekarang menganggap tradisi itu bukan lagi sebagai bentuk perkelahian atau persaingan tetapi lebih kepada cara untuk melepaskan stres dan bahkan untuk membangun hubungan pertemanan dengan orang lain.
Tulisan mengenai cara komunikasi anak heavy metal ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Studi: Anak Heavy Metal Mirip Suku Terpencil di Papua Nugini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tersembunyi di Hutan, Arkeolog Temukan Kota Kuno dari 2.000 Tahun Silam
-
Setelah Suku Air, James Cameron Bocorkan Kehadiran Suku Api di Film Avatar 3
-
Kumpulan Mitos Soal Gerhana Bulan di Zaman Dulu, Lengkap dengan Penjelasan Sains
-
One Piece: Bartholomew Kuma Bukan Ras Lunaria, Ternyata Ini Asal-usulnya
-
Ditemukan Fosil Kanguru Raksasa, Berusia 42 Ribu Tahun
-
Lihat Foto Jadul Gadis Karo, Netizen Salfok dengan Benda di Bahunya
-
Foto Jadul Pria Dayak dengan Tato Bunga Terong, Netizen: Sangar dan Keren
-
Apple Self Service Repair Store Diluncurkan, Pengguna Bisa Perbaiki iPhone Mereka Sendiri
-
Xiaomi Tingkatkan Layanan After Sales, Biaya Jasa dan Suku Cadang Makin Terjangkau
-
Foto Jadul Dua Pria Dayak Menebang Pohon Tahun 1930, Netizen Kagumi Hal Ini