Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gempa dan tsunami yang melumpuhkan wilayah Sulawesi Tengah khususnya Palu dan Donggala menjadi duka seluruh daerah di Indonesia.
Gempa berkekuatan 7,4 SR ini disebabkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar atau yang disebut sebagai Slike-Slip.
Yang terjadi di Palu dan Donggala ini masuk dalam kategori gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer yang cukup menimbulkan kerusakan besar.
Sumber gempa kali ini terjadi akibat pergeseran sesar Palu Koro. Palu sendiri merupakan daerah yang dilalui oleh patahan aktif yang memanjang dari timur yang disebut sebagai Patahan Matano (Matano Fault).
Baca Juga
Setidaknya, sudah tercatat ada 10 tragedi yang sama dan terjadi di daerah Palu dan Donggala.
Melihat sejarahnya, beberapa orang berpendapat jika gempa Palu berkaitan dengan asal muasal nama Kota Palu yaitu Topalu'e.
Topalu'e memiliki arti, tanah yang terangkat. Menurut banyak sejarah, dahulu daerah ini merupakan lautan. Saat terjadi gempa dan pergeseran lempeng (Palu Koro), daerah yang tadinya lautan ini menjadi terangkat dan membentuk daratan lembah yang kini dikenal sebagai Kota Palu.
Melihat dari asal muasalnya ini, sangat mungkin jika kedua hal tersebut berkaitan. Apalagi kota Palu adalah daerah yang muncul karena hasil pergerakan lempeng bumi antara lempeng samudera dan lempeng benua.
Untuk itu, daerah yang berada di antara dua lempeng ini akan sangat berpotensi mengalami gempa hingga tsunami.
Melihat dari geografisnya, Kota Palu adalah kota lima dimensi degan lembah, lautan, sungai, pegunungan, hingga teluk.
Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Wilayah Kota Palu berada pada ketinggian 100 - 500 mdpl dan hanya 18,38 Km terletak di dataran yang lebih rendah.
Letaknya yang berada di utara khatulistiwa membuat Kota Palu dikenal sebagai salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun.
Gempa disusul tsunami yang terjadi ini menimbulkan semburan lumpur dari bawah tanah yang disebut sebagai likuifaksi.
Likuifaksi adalah fenomena saat tanah berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatannya. Fenomena ini membuat kekuatan tanah menghilang dengan cepat dan menurun akibat getaran dan gempa.
Indonesia sebagai negara kepulauan memang sangat rentan dengan gempa dan tsunami, peningkatan kewaspadaan terhadap bencana perlu ditingkatkan. Hingga hari ini, proses efakuasi korban gempa Palu masih dilakukan oleh pihak berwajib. Kita nantikan kabar selanjutnya ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter
-
Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan Magnitudo 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa M 5,2 Guncang Yogya Jumat Malam, Tidak Berpotensi Tsunami