Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Untuk pertama kalinya, para astronom bisa menyaksikan kelahiran sistem bintang biner. Hal yang tak bisa dilakukan bertahun-tahun yang lalu.
Para astronom menemukan hal unik ketika menyaksikan ''kematian'' bintang masif yang meledak dalam supernova di pinggiran galaksi spiral sekitar 920 juta tahun cahaya dari Bumi. Pengamatan ini dilakukan dari Institut Teknologi California dan Institut Sains Carnegie, Amerika Serikat.
Seorang asisten profesor astronomi Caltech bernama Mansi Kasliwal dan mahasiswa pascasarjana, Kishalay De, mengamati supernova ini. Meskipun bintang yang dinamai iPTF (singkatan intermediate Palomar Transient Factory) 14gqr itu setidaknya memiliki delapan kali massa Matahari, namun saat ledakan terjadi hanya mengeluarkan seperlima dari massa Matahari.
''Kami melihat keruntuhan inti bintang besar ini, akan tetapi kami melihat sangat sedikit massa yang keluar. Kami menyebutnya ultra-stripped envelope supernova dan telah lama memprediksi keberadaan mereka. Ini pertama kalinya bagi kami melihat runtuhnya inti dari bintang masif,'' kata Mansi Kasliwal, seperti dilansir dari phys.org.
Baca Juga
Para astronom menyadari bahwa iPTF 14gqr tidak sendirian dan bintang pendampingnya yang tidak terlihat, menggunakan gravitasi untuk menyedot massa bintang ini sebelum meledak.
Ledakan bintang masif ini diyakini telah menghasilkan bintang biner neutron yang padat. Bintang-bintang kompleks ini hanya seukuran kota kecil, akan tetapi mereka begitu padat sehingga mengandung lebih banyak massa daripada Matahari.
Meskipun bintang itu terletak sangat jauh, tetapi peristiwa itu sendiri ditangkap oleh Palomar Observatory, sebuah observatorium astronomi yang terletak di California, dan sebagai bagian dari iPTF, sebuah penelitian untuk mencari peristiwa kosmik yang berumur pendek seperti ledakan supernova ini contohnya.
Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Pertama Kali, Astronom Saksikan Kelahiran Sistem Bintang Biner.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat
-
Ilmuwan Temukan Teori Baru tentang Terbentuknya Bulan, Ada Fakta Mencengangkan
-
Astronom Ingin Memancing Meteorit dari Laut Pakai Magnet
-
Hari Ini Asteroid Raksasa Bakal Meluncur Melewati Bumi, Berukuran Dua Lapangan Bola
-
Mengenal Apa itu Black Hole, Lubang Hitam yang Akhirnya Nampak dan Bisa Diamati
-
Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi