Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 16 Oktober 2018 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seorang pria asal New Jersey diketahui meninggal karena terdapat amoeba pemakan otak yang ditemukan di dalam kepalanya.

Infeksi yang disebut amebic meningoencephalitis dideritanya pasca mengunjungi BSR Cable Park dan Surf Resort di Waco, Texas.

Ia berencana melakukan liburan musim panas di tempat itu, namun sayangnya pria itu justru menderita penyakit yang mematikan.

Departeman Kesehatan Waco-McLennan menemukan bukti Naegleria fowleri ditemukan di dalam sampel air yang berasal dari tempat tersebut.

Naegleria fowleri adalah amoeba yang dapat menyembabkan infeksi di dalam otak atau sering disebut sebagai amoeba pemakan otak.

Pria malang tersebut bernama Fabrizio Stabile yang masih berumur 29 tahun. Ia terdeteksi mendeteksi gejala mematikan amoeba pemakan otak pada bulan September 2018.

Amoeba Naegleria fowleri. (Popular Science)

Situs GoFundMe yang mengampanyekan donasi pengobatan untuk Stabile segera dilakukan oleh orang-orang terdekat setelah pria tersebut menderita gejala mematikan.

Dalam kampanye tersebut disebutkan bahwa ia menderita sakit kepala parah saat sedang memotong rumput di halaman rumahnya.

Namun sakit kepala yang dia derita tak kunjung sembuh pada keesokan harinya. Gejalanya bertambah parah hingga dia tidak dapat berbicara atau bangun dari tempat tidur.

Stabile dilarikan di rumah sakit dan dokter menemukan amoeba di dalam cairan pada tulang belakangnya.

Di dalam situs tersebut tertulis ''skenario terburuk terjadi di depan mata kami''.

Fabrizio Stabile semasa masih hidup. (GoFundMe)

Dikutip dari CNN, Departemen Kesehatan setempat menyimpulkan bahwa penilaian epidemiologi dan lingkungan menunjukkan bahwa paparan kemungkinan terjadi di tempat yang pernah dikunjungi oleh pria tersebut.

Meskipun amoeba tidak secara langsung ditemukan di dalam sampel air, namun indikator yang ada memperkuat pertumbuhan organisme tersebut.

Kehadiran organisme indikator tinja, kekeruhan tinggi, kadar klorin yang rendah, dan amoeba lain menunjukkan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan N. fowleri.

Tes ini diambil dari taman Surf Resort, Royal Flush, dan Lazy River. Daerah-daerah tersebut akan ditutup sampai pihak berwenang menilai masalah kesehatan dan keselamatan sudah ditangani secara tepat.

Terdapat sembilan kasus meningoencephalitis ameba di Texas sejak tahun 2005. Naegleria fowleri ditemukan di dalam air segar hangat seperti danau dan sumber air panas.

Penggalangan donasi saat Stabile masih berjuang dengan penyakitnya. (GoFundMe)

Amoeba jenis ini bisa menginfeksi orang dengan memasuki hidung dan membuat jalan ke otak. Penyakit yang diakibatkan oleh amoeba pemakan otak hampir selalu berakibat fatal dan hanya segelintir orang yang bisa selamat.

Ilmuwan dan juga Departemen Kesehatan setempat menyarankan untuk menutup hidung ketika berenang di air tawar hangat.

Apabila tak bisa memegang hidung kamu terus menerus, kamu bisa menggunakan klip hidung atau menjaga hidung tetap di atas air.

Peneliti yang menyelidiki amoeba jenis ini mengatakan bahwa organisme ini memilih suhu terbaik untuk hidup pada suhu 46 derajat Celcius.

Kemungkinan organisme ini hidup di suhu yang lebih rendah dari suhu tersebut sangat minim.

Terkait dengan amoeba pemakan otak, para peneliti menganjurkan bahwa meski jarang, namun kita mesti berhati-hati untuk menjaga hidung agar amoeba tak masuk.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik