Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bulan aja dipalsuin, memang luar biasa negara Cina ini. Cina telah merencanakan untuk meluncurkan bulan palsu atau bulan buatan di kota Chengdu.
Sekilas nampak ide yang menarik, membuat bulan palsu untuk menerangi malam. Bulan buatan ini digunakan sebagai pengganti lampu penerangan jalan.
Tapi apakah benar ide bulan palsu Cina ini bagus? Ternyata tidak semua setuju akan ide bualan palsu Cina ini.
Dilansir dari dari Forbes, John Barentine, Director of Public Policy International Dark-Sky Association mengutarakan pendapatnya.
Baca Juga
Menurut John Barentine, peluncuran bulan palsu ini bisa menciptakan polusi cahaya yang lebih besar. Ini bisa berdampak pada lingkungan hidup di Bumi.
''Bulan tiruan gagasan Chengdu akan berdampak pada peningkatan cahaya secara signifikan di kota yang sudah mengalami polusi cahaya'' ungkapnya.
''Hal ini akan menimbulkan masalah bagi warga Chengdu yang tidak bisa mematikan cahaya yang tidak mereka inginkan,'' lanjutnya.
''Juga jadi masalah bagi populasi hewan dan tumbuhan di daerah yang terpapar cahaya'' tambah John Barentine.
Hal ini bisa menimbulkan masalah lingkungan secara signifikan, masalah baru yang belum pernah dialami.
Apalagi, cahaya bulan palsu Cina ini diklaim sangat besar. Bahkan bisa delapan kali lipat dari Bulan yang asli.
Bulan Palsu Cina
Pembuatan bulan palsu ini dalam rangka penghematan biaya listrik. Diklaim dengan menggantikan lampu penerangan jalan dengan bulan ini, bisa menghemat biaya hingga 1,2 miliar yuan atau sebesar Rp 2,6 triliun.
Rencananya, bulan palsu Cina ini akan diluncurkan pada 2020 mendatang. Nantinya bukan dalam bentuk objek raksasa seperti Bulan asli.
Bulan Palsu Cina sebenarnya adalah satelit yang dapat memancarkan cahaya ke Bumi. Bukan sebagai lampu, melainkan memantulkan cahaya Matahari ke Bumi.
Akankah proyek bulan palsu Cina ini akan direalisasikan? Apakah tega menghemat biaya listrik dengan mengorbankan kesehatan warga dan lingkungan?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Hyundai Siap Luncurkan Kendaraan Penjelajah Bulan di 2027
-
Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?
-
Kenapa Gerhana Matahari Cuma Sebentar? Kenapa Gerhana Bulan Berlangsung Lama?
-
Apa Keuntungan Bisnis Online di Bulan Ramadhan?