Jum'at, 03 Mei 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 30 Oktober 2018 | 16:00 WIB

Hitekno.com - Cina selalu menghadirkan teknologi yang menyaingi Amerika Serikat di berbagai sektor. Kali ini, satelit pribadi pertama Cina disiapkan untuk menyaingi perusahaan serupa di Amerika Serikat, SpaceX.

Seperti yang telah diketahui, SpaceX selaku perusahaan satelit pribadi dan perusahaan antariksa swata merupakan milik Elon Musk. Perusahaan tersebut berhasil mengantarkan berbagai macam satelit komersial ke luar angkasa.

Bahkan, SpaceX berambisi untuk melakukan kolonialisasi manusia di planet Mars. Tak tinggal diam, Cina juga memiliki perusahaan serupa di negaranya.

Dinamakan dengan dengan LandSpace, perusahaan asal Cina itu bergerak dalam penelitian antariksa dan mempunyai misi membawa satelit komersial.

Namun sayang, dalam meluncurkan satelit pribadi pertama Cina, perusahaan itu gagal melaksanakan misinya secara penuh.

Pada tanggal 27 Oktober 2018, roket Zhuque-1 milik LandSpace direncanakan akan membawa satelit pribadi pertama Cina menuju orbit.

Ilustrasi Landspace Zhuque-1. (LandSpace)

Roket Zhuque-1 mempunyai misi membawa satelit komersial untuk jaringan CCTV milik negara.

LandSpace didirikan pada tahun 2015 dan berambisi menjadi perusahaan swasta Cina pertama yang mengirimkan satelit ke luar angkasa.

Dikutip dari Reuters, Zhuque-1 membawa satelit bernama ''Future'' yang dibangun untuk media pemerintah Cina yang bernama China Central Television.

Penerbangan ke angkasa sebenarnya berjalan lancar pada tahap awal. Pemisahan tahap pertama dan kedua, serta ''payload fairing'' berhasil dilakukan.

Namun terdapat laporan bahwa kegagalan kontrol pada tahap ketiga mengakibatkan hilangnya pesawat luar angkasa yang membawa satelit.

Zhuque-1 ketika tengah disiapkan. (Twitter/ AJ_FI)

Ia tidak dapat mencapai orbit Sun-synchronous (SSO) seperti yang direncanakan sebelumnya.

LandSpace tidak menawarkan informasi rinci tentang kegagalan yang terjadi. Namun dalam situs resmi milik mereka, LandSpace mengungkapkan bahwa terdapat kejadian ''abnormal'' yang menimpa roket mereka.

''Pemisahan tahap satu dan dua terjadi secara normal, namun pemisahan selanjutnya sesuatu yang 'abnormal' terjadi,'' kata LandSpace dalam penjelasan resmi mereka.

Dengan kejadian ini, sepertinya Cina masih selangkah di belakang dibandingkan dengan perusahaan satelit pribadi Amerika, SpaceX.

BACA SELANJUTNYA

Susul Qualcomm dan Apple, MediaTek akan Ikut Perkenalkan Chipset dengan Komunikasi Satelit