Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Lebih dari 100 paus ditemukan terkurung di dalam sebuah kandang kecil di lepas pantai Pasifik Rusia. Ilmuwan menamakan kandang tersebut sebagai penjara Paus mengingat hewan ini dibatasi pergerakannya.
Secara total, terdapat 11 Orca dan 90 paus beluga yang terperangkap di dalam penjara tersebut. Orca merupakan hewan yang mirip dengan lumba-lumba dan dikenal memiliki ''hati yang baik''.
Spesies itu tercatat pernah menyelamatkan satu keluarga dari serangan ikan hiu. Tak hanya itu, Orca juga pernah mendorong kapal ilmuwan yang tersesat menuju daratan terdekat.
Sayangnya, hewan berhati baik itu ditangkap dan ditempatkan dalam suatu penjara. Sebuah drone berhasil mengungkap sebuah tempat rahasia yang sepertinya sengaja disembunyikan.
Baca Juga
Whale and Dolphin Conservation (WDC) memperingatkan bahwa penjara paus tersebut berpotensi melanggar hukum internasional.
Cetacea itu dilaporkan telah ditangkap dan akan dijual ke taman hiburan laut di Cina dengan harga yang fantastis.
Dengan jumlah paus dan Orca sebanyak itu, diperkirakan nilainya mencapai 6 juta dolar AS atau Rp 88,9 miliar.
Negara Cina diketahui memiliki 60 taman laut dan setidaknya 12 di antaranya sedang dibangun.
Operasi pembelian dan penjualan Cetacea untuk hiburan adalah perbuatan yang sangat ilegal menurut hukum internasional.
Menurut hukum internasional, Cetacea hanya boleh ditangkap untuk keperluan ilmiah dan pendidikan.
Jaksa setempat kabarnya sedang menyelidiki setelah temuan dari drone itu beredar luas.
Dikutip dari IFLScience, sebelumnya memang ada 13 orang yang mendapatkan izin untuk menangkap ikan paus pada awal tahun 2018.
Namun mereka mendapatkan izin menangkap ikan paus hanya untuk penelitian ilmiah.
Greenpeace Rusia mendesak agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini dan mengatakan bahwa penjara itu adalah ''penyiksaan''.
''Menangkap mereka dengan cara dan tempo seperti ini akan beresiko menghilangkan seluruh populasi Orca di laut kami,'' kata Oganes Targulyan, koordinator penelitian Greenpeace Rusia.
Kuota penangkapan Orca sebenarnya hanya diperbolehkan sebanyak 13 ekor per tahun.
Namun melihat hasil tangkapan yang sangat masif, keberadaan spesies bisa terancam.
Penjara paus dan Orca menambah daftar pelanggaran internasional perburuan paus untuk mengambil keuntungan komersial.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bermanuver, Para Whale Beli BTC Senilai Puluhan Triliun Rupiah
-
Apa Itu Microsoft Academic dan Manfaatnya untuk Pendidikan
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Pengertian Berpikir Ilmiah dan Bagaimana Caranya, Simak di Sini
-
Lesti Kejora Berdamai dengan Rizky Billar, Ini Penjelasan Ilmiah Wanita Bertahan dalam Hubungan KDRT
-
One Piece: Backstory Brook dengan Laboon yang Menyedihkan dan Tak Banyak Orang Tahu
-
Ramai Isu Perselingkuhan Adam Levine dan Reza Arap, Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah Orang Ingin Selingkuh
-
NASA Bakal Gencarkan Penyelidikan UFO, Mulai September 2022
-
Salah Satu Plot Twist Dr Stone Ternyata Bertentangan dengan Sains
-
Mengapa Air Laut Asin? Ini Penjelasan Ilmiahnya