Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah pesawat terbang listrik masa depan sedang dikembangkan untuk menghindari bahan bakar fosil. Pesawat terbang elektrik itu mempunyai bentuk mini dan diklaim dapat menempuh jarak 621 mil atau 1000 km.
Jarak sebesar itu dapat ditempuh dalam sekali pengisian daya. Pesawat yang bernama Alice ini merupakan pesawat elektrik buatan perusahaan Israel, Eviation.
Alice dapat membawa sembilan penumpang dan dua awak dengan kecepatan mencapai 276 mil per jam atau 444 kilometer per jam.
Pesawat terbang listrik masa depan ini didesain dengan sangat anggun dan futuristik.
Baca Juga
Alice mempunyai satu baling-baling yang ditempatkan di bagian belakang dan baling-baling lainnya ditempatkan di ujung setiap sayap.
Pesawat mini elektrik ini akan dibanderol seharga 3 juta dolar AS atau Rp 43,6 miliar.
Masing-masing sayap digerakkan oleh motor listrik 260 kW dan menerima daya dari baterai lithium ion 900 kWh.
Eviation mengklaim bahwa selain ramah lingkungan, Alice didukung dengan teknologi tercanggih sehingga lebih hemat jika dibandingkan dengan pesawat lainnya.
Biaya operasional hanya 7 hingga 9 sen per kursi tiap mil perjalanan yang ditempuh.
Itu berarti sekitar 200 dolar AS atau Rp 2,9 juta untuk keseluruhan pesawat sehingga sangat murah jika dibandingkan dengan pesawat turboprop.
Pesawat pesaing membutuhkan biaya sekitar 1000 dolar AS atau Rp 14,5 juta dengan jarak tempuh yang sama dengan Alice.
Daftar perusahaan teknologi yang masuk kategori blue-chip diketahui telah mendukung proyek pesawat terbang listrik masa depan, Alice.
Motor listrik berasal dari Siemens, baling-baling dari Hartzell, avionik dari BendixKin, dan sistem kontrol fly-by-wire dari Honeywell.
Baterai lithium-ion berasal dari Kokam, sebuah perusahaan baterai terkenal dari Korea Selatan.
Dikutip dari Rob Report, Alice direncanakan akan melakukan penerbangan perdana pada awal tahun 2019 tepatnya pada Paris Air Show (17 -23 Juni 2019).
Sementara sertifikasi kelayakan diharapkan didapat pada tahun 2021.
Alice juga didesain dengan pilihan pilot otonom sehingga pesawat dapat terbang meski tanpa adanya pilot manusia.
Pesawat terbang listrik masa depan diharapkan dapat diproduksi dalam jumlah banyak mengingat teknologinya sangat ramah lingkungan dan hemat biaya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Kode GTA PS2 Pesawat Lengkap dengan Serenteng Cheat Lain
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Apakah Layar OLED Lebih Mudah Rusak Dibanding IPS LCD?