Hitekno.com - Peta perubahan Bumi dari tahun 1992 divisualisasikan oleh seorang peneliti yang bernama Tomasz Stepinski.
Peneliti yang merupakan pakar Ilmu Bumi tersebut secara langsung menyiratkan bahwa manusia merupakan penghancur terbaik.
Bagaimana tidak, penelitian yang ada mengungkapkan bahwa sebanyak 22 persen ''wajah Bumi'' berubah berkat manusia.
Penelitian tersebut sudah diterbitkan di dalam International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation pada akhir Oktober 2018.
Baca Juga
Stepinski dan tim peneliti yang ada di laboratorium Space Informatics Lab (SPI) University of Cincinnati menggambarkan peta Bumi dari tahun 1992 hingga 2015.
Mereka menggarisbawahi bahwa perubahan yang ada sebagian besar diakibatkan karena ulah manusia.
Perubahan paling umum adalah hilangnya hutan karena pertanian. Perubahan paling umum kedua adalah sebaliknya, perubahan lahan pertanian ke hutan.
Cepatnya pembangunan manusia juga berakibat dengan berubahnya padang rumput, hutan, dan pertanian.
Dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan data satelit yang dikumpulkan oleh European Space Agency's Climate Change Initiative.
Data yang ada mencakup peta geospasial tutupan lahan yang dirancang untuk memantau perubahan iklim.
Terdapat 13 warna indikator yang mencerminkan perubahan Bumi dari tahun 1992 di suatu wilayah.
Hasil pengembangan hutan di pedalaman Cina, Afrika Barat, dan Rusia digambarkan dengan warna hijau gelap.
Sementara hilangnya hutan di Cina sebelah tenggara dan urbanisasi besar-besaran di Cina timur laut, diwakili oleh warna merah marun dan merah muda.
Hal yang menyedihkan adalah banyaknya warna merah warna merah marun di wilayah garis khatulistiwa.
Itu menandakan wilayah paru-paru Bumi sudah semakin menyusut.
Wilayah seperti Afrika sebelah timur, Indonesia dan Brazil cukup mengkhawatirkan terkait dengan warna merah marun yang banyak.
''Saya punya dua tujuan. Tujuan pertama saya bahkan tidak ilmiah, yaitu agar orang melihat peta ini dan menyadari apa yang terjadi,'' kata Stepinski dikutip dari Vice.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan keduanya adalah agar peta ini menjadi permulaan bagi ilmuwan lain.
Para ilmuwan dapat melihat dan mengidentifikasi suatu tempat di peta dan melakukan lebih banyak penelitian lain.
Peta perubahan Bumi memperjelas bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia dari tahun ke tahun semakin besar.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Cara Lacak Lokasi Pasangan Pakai Google Maps, Kekasih Posesif Wajib Tahu
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan