Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 04 Desember 2018 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para peneliti baru saja menemukan wawasan baru mengenai kehidupan dan wajah gadis berumur 4.250 tahun. Gadis yang diyakini hidup pada zaman perunggu itu mengungkap fakta baru mengenai kehidupan prasejarah.

Wanita yang dikenal dengan ''Ava'', tulang belulangnya ditemukan dalam sebuah kuburan di bebatuan padat.

Tulang manusia yang hidup di zaman perunggu itu ditemukan di daerah Achavanich, Caithness, Skotlandia pada tahun 1987.

Penelitian DNA kuno menunjukkan bahwa ia berasal dari kaum pendatang Eropa yang tiba di Inggris.

Ia lahir setelah beberapa generasi dari kaumnya tinggal di Inggris.

Analisis juga menunjukkan bahwa wanita itu memiliki mata coklat, rambut hitam, dan tidak toleran laktosa.

Penelitian ini bisa diakses publik melalui jurnal Proceedings of the Society of Antiquaries of Scotland.

Peneliti dan juga arkeolog yang memimpin penelitian, Maya Hoole, mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan fakta baru.

Ava ternyata berasal dari tahun yang lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Analisis baru dari data genomnya telah menghasilkan rekonstruksi wajah dari Ava.

Tengkorak Ava saat diteliti. (Jurnal Socantscot/ Michael Sharpe)

Wajah wanita yang lahir 4250 tahun yang lalu berhasil direkonstruksi oleh seorang seniman forensik, Hew Morrison.

Hoole mengatakan bahwa bukti DNA kuno yang baru telah mengungkapkan secara lebih akurat bagaimana rupa Ava.

''Para arkeolog jarang menemukan bukti yang menunjukkan warna rambut, mata atau kulit tetapi teknik revolusioner baru ini memungkinkan kita untuk melihat orang-orang prasejarah seperti yang belum pernah kita lihat sebelumnya,'' kata Hew Morrison dikutip dari BBC.

Ava diketahui berusia 18 hingga 25 tahun ketika ia meninggal. Wanita itu diketahui tinggal di komunitas Zaman Perunggu Awal.

Ava tinggal di daerah hutan yang memiliki banyak pohon pinus, hazel, dan alder.

Proses rekonstruksi wajah Ava. (Jurnal Socantscot/ Hew Morrison)

Peneliti mengungkapkan bahwa komunitas yang ditempati Ava sering memakan daging. Mereka diprediksi beternak sapi atau semacamnya.

Orang-orang pada zaman itu menggunakan flora lokal untuk praktik pengobatan serta sangat terampil dalam membuat peralatan.

Penelitian mengenai Ava dari Zaman Perunggu sangat berguna terutama untuk mengetahui bagaimana migrasi besar-besaran terjadi ribuan tahun lalu.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik