Minggu, 05 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 22 Desember 2018 | 12:30 WIB

Hitekno.com - Sebuah robot swarm berhasil diciptakan oleh ilmuwan dan diharapkan dapat berguna di masa depan.

Dinamakan dengan ''robot swarm'' karena tidak terdiri dari satu robot saja, melainkan ''kawanan robot'' alias terdiri dari banyak robot.

Jaringan robot swarm dapat bekerja sama untuk membentuk berbagai struktur dan bentuk. Semuanya dilakukan tanpa menerima gambar besar pemrograman atau desain blueprint sebelumnya.

Itu berarti robot bekerja secara mandiri dan tidak dikontrol oleh manusia.

Jika kamu pernah melihat film Big Hero 6, kamu pasti mengenal robot kecil buatan Hiro yang bernama microbot. Robot swarm bekerja hampir mirip dengan microbot, namun dalam bentuk yang lebih sederhana.

Suatu saat nanti, ilmuwan percaya bahwa mereka dapat menciptakan robot swarm yang bisa berubah menjadi struktur 3D yang kompleks.

Ilustrasi microbot dalam film Big Hero 6. (SideFX)

Penelitian mereka mengenai robot swarm telah dipublikasikan di jurnal Science Robotic pada hari Rabu (19/12/2018) kemarin.

Para peneliti berharap di masa depan, robot bisa membangun jembatan atau struktur lain dalam upaya membantu penanggulangan bencana.

Penelitian ini dikembangkan oleh European Molecular Biology Laboratory di Barcelona, Spanyol. Tujuannya untuk mengembangkan Swarm Organ yang berkelanjutan.

Swarm Organ dapat diartikan bahwa nantinya, robot akan bertindak seperti sel dan struktur biologis.

Sama seperti sel yang berkomunikasi dengan melepaskan bahan kimia untuk mendeteksi sel lain di dekatnya, robot juga bekerja seperti itu.

Dikutip dari Futurism, robot swarm akan mengeluarkan sinyal inframerah jarak pendek yang hanya dapat mencapai 10 sentimeter.

Penampakan robot swarm. (Futurism)

Secara khusus, robot akan memancarkan sinyal yang memberi tahu robot lain. Sinyal itu akan mengindikasikan seberapa banyak zat simulasi yang disebut ''morfogen'' terkandung di dalam robot.

Morfogen dimaksudkan menjadi versi virtual dari molekul pensinyalan biologis.

Dalam percobaan, robot diinstruksikan untuk mencari apa yang disebut ''Turing spot''. Tempat tersebut adalah suatu lokasi di mana terdapat area konsentrasi morfogen tinggi.

Robot swarm dengan jumlah morfogen yang lebih besar berfungsi menjadi hub atau penghubung, di mana robot swarm lain akan bermigrasi.

Proyek ini masih tahap awal, namun peneliti berharap robot swarm akan berguna di masa depan.

Mereka percaya suatu hari nanti, mereka dapat mengembangkan segerombolan robot yang menciptakan struktur 3 dimensi.

Itu sama seperti ketika koloni semut bekerja bersama dalam membuat jembatan atau rakit.

Robot swarm akan dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai kemampuan membentuk pola yang lebih rumit lagi.

BACA SELANJUTNYA

Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya