Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Laporan baru dari Word Wildlife Fund (WWF) mengungkapkan bahwa terdapat ratusan spesies baru yang ditemukan oleh ilmuwan di Asia Tenggara.
Setelah berkorban dan bersusah payah mencari ke pelosok-pelosok hutan, hasil yang menggembirakan bisa diraih oleh ilmuwan.
Penemuan ratusan spesies baru ini termasuk tiga mamalia, 23 ikan, 14 amfibi, 26 reptil dan 91 spesies tanaman.
Seekor kelelawar yang bisa menjadi anggota band (NSYNC), ikan lele yang terlihat seperti pancake, dan seekor kodok dari Dunia Tengah membuat takjub ilmuwan.
Baca Juga
Sebagian besar dari spesies tersebut berasal dari wilayah Mekong Besar yang berada di Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand dan Myanmar.
Terdapat sungai legendaris yang menjadi tempat dari spesies baru tersebut.
Sungai Mekong mengalir dari Dataran Tinggi Tibet menghidupi banyak spesies menakjubkan di beberapa perbatasan negara seperti Cina dan 5 negara Asia Tenggara.
Faktanya, diperkirakan terdapat 2,6 juta ton ikan yang dipanen dari perairan produktif yang dialiri oleh Sungai Mekong.
Pada tahun 2017, lebih banyak spesies ditemukan di beberapa negara yang terdapat di sekitar Sungai Mekong.
Selama 10 tahun durasi penelitian dari tahun 1997 hingga 2007, spesies baru yang ditemukan mencapai 2.600.
Penemuan ratusan spesies ini menyoroti pentingnya tindakan konservasi yang dilakukan di Asia Tenggara.
Seekor ikan lele yang diberi nama Oreoglanis hponkanensis, ikan ini sangat langka dan jumlahnya terbatas.
Ikan lele berbentuk ''pancake'' ini mempunyai habitat di gunung yang sangat terpencil karena mereka menyukai air dingin.
Mereka terancam punah karena rentan terhadap perubahan lingkungan di masa depan.
Temuan menarik lainnya adalah kelelawar yang dijuluki dengan Lance Bass Bat karena tampilannya mirip salah satu anggota NSYNC.
Murina hkakaboraziensis, memiliki rambut panjang keemasan yang membuatnya mirip dengan tampilan rambut ikonik Lance Bass.
''Ada lebih banyak spesies di luar sana yang menunggu untuk ditemukan dan tragisnya, banyak lagi yang akan hilang sebelum itu terjadi, '' kata Stuart Chapman, Direktur Regional Asia Pasifik WWF dikutip dari CNN.
Penemuan ratusan spesies baru ini mendorong para ilmuwan untuk semakin meningkatkan upaya konservasi untuk menyelamatkan spesies tersebut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir