Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Antartika terkenal dengan wilayah dengan suhu dinginnya dan paling berangin, meski keadaannya tak ramah untuk ditinggali namun masih ada yang tinggal di wilayah tersebut.
Dilansir dari CIA's World Factbook, tercatat ada 4.400 orang yang bekerja di pangkalan ilmiah Antartika bahkan musim dingin.
Ilmuwan yang bertahan di sana tentunya karena hendak melakukan penelitian.
Meski tempat penelitian ini dimiliki Amerika Serikat, namun masih aja dari fakta-fakta mengerikan ini menghantui para ilmuwan yang tinggal di sana.
Baca Juga
Tingkat depresi yang tinggi
Musim dingin di Antartika dapat mencapai sekitar -30 derajat Farenheit. Namun beberapa stasiun penelitian di sana masih mendapatkan beberapa jam sinar matahari.
Sedangkan stasiun penelitian dekat kutub selalu malah sepanjang hari, sehingga mereka benar terputus dari dunia luar.
Suhu yang terlalu dingin membuat sejumlah orang depresi, bahkan pada tahun lalu peneliti Rusia menusuk seseorang setelah menderita gangguan emosi.
Tanpa perawatan medis
Setiap pangkalan Antartika memiliki dokter, namun tak memiliki peralatan medis, ruang operasi darurat bahkan ICU.
Apabila salah satu mengidap penyakit serius atau cedera, merka harus menunggu bantuan berbulan-bulan.
Seperti yang pernah diberitakan Live Science, salah satu manajer stasiun Amundsen-Scott yang dikelola Amerika Serikat menderita stroke pada Agustus 2011 lalu.
Karena cuaca yang ekstrem, ia tak bisa dievakuasi sampai bulan Oktober.
Tubuh kehilangan daya sensorik
Hal ini sering terjadi saat musim dingin di Antartika yang dipenuhi dengan kegelapan dan kehampaan.
Di mana satu-satunya stimulasi yang diterima otak adalah mencoba memvisualisasikan yang terakhir kali.
Bahhkan, terdapat satu kondisi yang dikenal dengan nama ''winter over syndrome'' atau ''getting toasty''.
Keadaan tersebut merupakan isolasi dan kurangnya rangsangan yang mengurangi daya sensorik seseorang.
Bertahan hidup dengan makanan instan
Satu-satunya makanan yang bisa dibawa di pangkalan mereka adalah makanan kaleng, instan dan beku.
Cadangan makanan tersebut pun diterbangkan dari Argentina atau Selandia Baru dengan biaya yang mahal.
Makanan kaleng instan tersebut dapat bertahan enam hingga sembilan bulan.
Tak ada akses internet
Tinggal di pangkalan di Antartika jangan harap dapat mengakses internet dengan bebas, pasalnya pasokan internet hanya didapat melalui satelit.
Pemakaian internet di sana sangat lambat dan mahal, jadi waktu penggunaan internet di sana diatur secara ketat.
Jadi jangan harap deh bisa update status dan posting foto di Instagram.
Begitulah lima hal mengerikan yang akan kamu hadapi apabila kamu menetap di Antartika, yakin betah?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Binatang di Seluruh Dunia Terpapar Senyawa Bahan Teflon, Kecuali di Antartika
-
Ilmuwan Temukan DNA Organisme Laut Tertua di Dunia, Penelitian di Kutub Selatan Jadi Kunci
-
Ditemukan Batuan Bulan di Antartika, Ungkap Beberapa Fakta Baru
-
Ilmuwan untuk Pertama Kalinya Temukan Mikroplastik di Salju Antartika
-
Ditemukan Bangkai Kapal Penjelajah di Antartika setelah 107 Tahun Hilang
-
Ilmuwan Temukan Misteri Kehidupan di Bawah Antartika, Apa Itu?
-
Apakah Gerhana Matahari Total 4 Desember Bisa Dilihat dari Indonesia?
-
Lubang Ozon Kutub Selatan Lebih Besar dari Antartika