Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perubahan iklim kian terasa di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah Arktik atau Kutub Utara. Peneliti menemukan sekumpulan tumbuhan kuno di lapisan es yang dapat memperlihatkan bahwa suhu Arktik tidak pernah sepanas ini sebelumnya.
Bahkan, dalam penanggalan radiokarbon, peneliti menemukan bahwa suhu Arktik tidak pernah sepanas ini dalam kurun waktu 115 ribu tahun.
Lumut yang belum pernah melihat cahaya dalam setidaknya 40 ribu tahun kini ditemukan.
Itu berarti lapisan es dari Pulau Baffin di Kanada semakin menipis karena menghangatnya suhu global.
Baca Juga
Pulau Baffin terkenal sangat luas dan masuk dalam lingkaran wilayah Kutub Utara. Pulau ini dikenal sebagai pulau terbesar kelima di dunia.
Meski terbesar, pulau ini hanya dihuni oleh belasan ribu penduduk saja. Itu dikarenakan Pulau Baffin sebagian besar dilapisi oleh es dan mempunyai suhu yang sangat dingin.
Bahkan beberapa sudut pulau bisa menyentuh suhu -9.5 derajat Celcius. Penelitian bahwa suhu Arktik memanas ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communication pada hari Jumat, 25 Januari 2019.
Para peneliti menemukan bahwa musim panas Kutub Utara belum pernah mencapai setinggi ini dalam kurun waktu 115 ribu tahun atau bahkan lebih.
Selama berabad-abad, es telah menempel di dataran tinggi dan dinding Pulau Baffin.
Di beberapa musim panas, akan ada pencairan di beberapa tempat, tetapi secara umum, suhu yang rendah dan salju tebal akan membuat semuanya tetap seimbang.
Sekarang, perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan itu, menyebabkan Kutub Utara atau Arktik memanas dua kali lipat kecepatannya dari seluruh dunia.
Itu menyebabkan lebih banyak tempat yang mencair dan mengekspos lumut yang terawetkan di bawah permukaan selama puluhan ribu tahun.
''Studi ini menunjukkan bahwa, wow, kami mengekspos bentang alam yang berusia 120 ribu tahun. Abad yang menghangat ini kemungkinan lebih besar daripada abad mana pun dalam 120 ribu tahun terakhir,'' kata Simon Pendleton, peneliti dari Institute of Arctic and Alpine Research dikutip dari Gizmodo.
Untuk mencapai kesimpulan itu, Pendleton dan peneliti dari University of Colorado mengumpulkan sampel setidaknya 30 lapisan es.
Kemudian para peneliti melakukan penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia mereka.
Hasilnya tanaman kuno atau lumut yang tersembunyi di lapisan es ternyata telah tertutup selama 40 ribu tahun.
Dengan referensi silang dan penelitian lanskap kuno yang tersingkap dari selubung es yang semakin surut, peneliti menemukan kesimpulan lain.
Peneliti mengungkapkan bahwa musim panas di Kutub Utara pada abad modern ternyata lebih panas daripada suhu di rentang 115 ribu hingga 120 ribu tahun lalu.
Bahkan dengan mata telanjang, menghangatnya Kutub Utara dan Pulau Baffin membuat pulau tersebut bisa ditinggali oleh lebih banyak manusia.
Bahkan diperkirakan Baffin akan menjadi negara bagian Kanada selanjutnya yang dapat dihuni lebih dari puluhan ribu manusia.
Dengan adanya penelitian mengenai suhu Arktik ini, banyak ilmuwan berharap banyak negara untuk memperhatikan dampak perubahan iklim dan memperlambatnya. Sampai kapan es bertahan di Kutub Utara ini?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
AS Tembak Objek Misterius di Alaska, Terbang menuju Kutub Utara
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku