Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 01 Februari 2019 | 22:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Hasil studi baru yang dilakukan astronom, mengungkap dampak tabrakan kosmi yang membaut Bumi memiliki Bulan. Disebutkan, kalau pembentukan Bulan ini yang ikut andil hasilkan kehidupan di Bumi.

Studi ini dilatar belakangi pada masalah ketika para astronom belum menemukan jawaban yang tepat mengenai bagaimana dan kapan Bumi memiliki kandungan karbon, nitrogen, dan belerang, unsur-unsur yang dapat membentuk kehidupan.

Dilansir dari Universe Today, unsur-unsur tersebut dikatakan berasal dari objek bernama Theia yang menabrak Bumi dan menciptakan Bulan sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu.

Studi ini dilakukan sekelompok astronom dari Rice University di Amerika Serikat, yang menggunakan serangkaian percobaan dan simulasi.

Studi ini menguji apakah unsur-unsur tersebut merupakan elemen volatil, elemen dengan titik didih rendah, yang kemungkinan merupakan hasil dari tabrakan tersebut.

Gambar Bumi. (NASA)

Para astronom memulai percobaan dengan menempatkan paduan materi yang mengandung karbon, nitrogen, dan belerang untuk ditekan hingga 7 gigapascal.

Lalu memanaskannya hingga suhu setinggi 1.800 derajat Celcius, untuk mensimulasikan kondisi selama pembentukan inti planet.

Data eksperimen tersebut digunakan para astronom untuk melakukan sekitar satu miliar simulasi komputer. Tujuannya untuk melihat bagaimana sebuah objek yang sarat elemen volatil saat menabrak Bumi.

Hasilnya, simulasi yang dilakukan rupanya cocok dengan data pengamatan eksperimental dan catatan geologis terbaik yang ada sejauh ini.

Diperkirakan, sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu, sebuah batu angkasa seukuran Mars bernama Theia dan terdiri akan karbon serta nitrogen dengan inti yang kaya sulfur telah menabrak Bumi.

Ilustrasi Exoplanet dengan Matahari mereka. (NASA)

Tabrakan tersebut membuat proto-Bumi dan Theia hancur. Namun, berkat tarikan gravitasi, proto-Bumi secara perlahan kembali membentuk bulat namun materi pembentuknya bercampur dengan Theia.

''Kemungkinan tabrakan seperti itu juga membawa air, elemen volatil penting lainnya,'' ucap Rajdeep Dasgupta, salah satu anggota penelitian tersebut.

Sementara itu, sisa-sisa materi tabrakan yang masih di luar angkasa perlahan membentuk Bulan.

Planet-planet yang mengalami tabrakan yang lebih besar dari ini kemungkinan juga memiliki lebih banyak peluang untuk memiliki kehidupan. Seperti pembentukan Bulan pada Bumi. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?