Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 23 Februari 2019 | 07:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para peneliti di Inggris mengatakan bahwa mereka telah melacak lusinan batu Stonehenge asli pada dua tambang di daerah Wales barat.

Hal yang mengejutkan adalah batu-batu itu diperkirakan diangkut sejauh 180 mil atau 290 kilometer jauhnya ke tempat Stonehenge yang sekarang.

Para peneliti berasumsi bahwa batu-batu raksasa dari tambang tersebut diseret di atas kereta luncur kayu oleh orang-orang kuat pada zamannya.

Batu-batu yang disebut dengan Bluestone tersebut memiliki rona abu-abu kebiruan.

Beberapa Bluetone akan membentuk lingkaran di dalam monumen yang menjulang di atas Daratan Salisbury, Inggris bagian selatan.

Penelitian mengenai tambang yang memiliki batu Stonehenge asli telah diterbitkan pada pekan ini di jurnal Antiquity.

Dua tambang Bluestone, bernama Carn Goedog dan Craig Rhos-y-felin, digali sekitar 3.000 SM.

Peneliti berasumsi bahwa para pekerja kuat pada zaman prasejarah telah menemukan cara untuk mengangkut batu-batu raksasa.

Mereka akan mengeksploitasi kelemahan alami pada struktur Bluestone yang terdapat gerigi di beberapa bagiannya.

Tambang Corn Goedog di Wales. (University College London)

Laso yang diikatkan pada Bluestone yang bergerigi diprediksi dapat membawa dan menarik batu raksasa ke tempat Stonehenge saat ini.

Dengan berat 2 hingga 4 ton, Bluestone akan dibawa ke tempat tujuan dengan kereta luncur.

Dikutip dari Washington Post, di antara struktur megalitik Eropa, Stonehenge adalah keanehan.

Kebanyakan suku zaman prasejarah lainnya biasanya membangun struktur bangunan raksasa tak jauh dari tambang batu yang berada tak lebih dari 16 kilometer.

Mengingat jarak Stonehenge mencapai ratusan kilometer dari tambang batuannya, itu memancing misteri tersendiri di kalangan peneliti.

Ilustrasi Stonehenge. (Pixabay/ Sciencefreak)

Salah satu peneliti yang bernama Parker Pearson menawarkan sebuah kemungkinan adanya keanehan tersebut.

Pearson memprediksi bahwa Stonehenge adalah simbol pemersatu bagi suku-suku Inggris, yang dibangun selama periode ekonomi dan populasi yang menurun.

Peristiwa besar seperti itu diprediksi akan menyatukan komunitas berbeda yang tumbuh terpisah.

Namun kemungkinan di atas bisa menjadi satu di antara beberapa teori yang lain, namun yang pasti, penemuan batu Stonehenge asli ini menjadi sebuah misteri baru yang harus dikuak oleh peneliti.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris