Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Meski dari tahun ke tahun jumlah penguin diketahui telah menurun jumlahnya, ilmuwan gembira karena telah menemukan koloni penguin ''super''. Tersembunyi selama hampir 3.000 tahun, 1,5 juta penguin ditemukan di Danger Islands, Antartika.
Ternyata burung laut yang sulit ditangkap ini telah hidup di pulau-pulau yang tidak terdeteksi selama setidaknya 2.800 tahun.
Penelitian ini belum dipublikasikan di jurnal penelitian, namun telah dipresentasikan di American Geophysical Union di Washington, D.C, Amerika Serikat.
Tim peneliti merupakan gabungan dari ahli ekologi serta peneliti yang berasal dari Stony Brook University, Louisiana State University, Oxford University dan beberapa peneliti dari universitas ternama di Amerika Serikat.
Baca Juga
Semuanya berawal ketika sekelompok peneliti menghabiskan 10 bulan penelitian untuk melakukan survei di Antartika melalui satelit.
Seorang peneliti di NASA yang membantu proyek tersebut diketahui telah membuat algoritma baru pada satelit.
Dengan algoritma tersebut, satelit dapat mendeteksi secara otomatis keberadaan penguin dengan menandai data piksel yang ada.
Heather Lynch, ahli ekologi di Universitas Stony Brook, menjelaskan bahwa peneliti gembira dan kecewa dengan penemuan 1,5 juta penguin ini.
Mereka gembira karena telah menemukan jutaan penguin sedangkan kecewa karena selama ini mereka melewatkannya.
Berkat kotoran penguin dan gambar dari deteksi satelit, peneliti dapat menelusuri di mana muara dari jutaan penguin tersebut.
Akhirnya mereka menemukannya di salah satu daerah yang dikenal sebagai Danger Islands.
Seperti namanya, kepulauan tersebut sangat berbahaya karena terisolasi dan dikelilingi oleh lapisan es serta dinding es yang sangat tebal di Antartika.
Penguin yang menempati Danger Islands adalah penguin Adelie, penguin yang diketahui telah menurun jumlahnya selama 40 tahun terakhir.
Meski angka 1,5 juta terlihat cukup besar, peneliti membandingkannya dengan citra data satelit pada tahun 1982.
Mereka menemukan bahwa terdapat penurunan jumlah penguin Adelie di Danger Island sebanyak 10 hingga 20 persen.
Penurunan tersebut cukup kecil jika dibandingkan penurunan jumlah penguin endemik lainnya yang bahkan bisa mencapai 90 persen.
''Daerah ini yang sangat terpencil sehingga bahkan tidak muncul di sebagian besar peta Antartika,'' kata Lynch dikutip dari Live Science.
Penurunan yang kecil dan jumlahnya yang masih di angka jutaan diperkirakan karena Danger Islands terisolasi dari manusia.
Mereka dapat terlindungi dari penangkapan ikan krill dan intervensi manusia yang terjadi di benua lain.
Itu membuat habitat mereka terlindungi meski diketahui tetap menurun karena perubahan iklim.
Peneliti sedang mengupayakan proyek perlindungan untuk ''super koloni'' 1,5 juta penguin Adelaide di wilayah Danger Islands.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf