Selasa, 16 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 26 Februari 2019 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Tim peneliti yang berusaha memecahkan kasus ''wabah amfibi'' khawatir akan adanya skenario terburuk. Jamur pembunuh yang terus bermutasi diprediksi dapat memicu kepunahan massal spesies katak di dunia suatu saat nanti.

Para peneliti telah menggambarkan bahwa beberapa hutan hujan diketahui kini telah ''membisu''.

Hutan hujan yang sunyi senyap itu diakibatkan wabah yang menyapu populasi katak lokal hanya dalam beberapa bulan.

Jamur pembunuh yang dikenal dengan sebutan Bd (Batrachochytrium dendrobatidis) dikhawatirkan oleh ilmuwan dapat memicu kepunahan massal selanjutnya.

Setidaknya 200 spesies katak diperkirakan telah punah sejak tahun 1970-an. Baik katak (frog) maupun bangkong (toad) diketahui dapat terpapar oleh infeksi jamur misterius ini.

Wabah jamur Bd telah merajalela di wilayah Amerika Latin. Upaya penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan mendeteksi bahwa sumber penyakit ini berada di Asia Timur.

Ilustrasi katak. (Pixabay/ Gellinger)

Kelompok konservasi lokal telah bekerja tanpa lelah untuk mengkarantina populasi katak lokal yang masih tersisa.

Namun, dengan perdagangan internasional amfibi yang terus berlanjut, ilmuwan khawatir bahwa penyakit ini akan terus bermutasi.

Secara khusus, perpaduan berbagai strain Bd dari seluruh dunia memiliki potensi menciptakan jamur hibrida yang lebih mematikan dari penyakit saat ini.

''Jika kita terus mengangkut amfibi bolak-balik, kita tidak tahu apa hasilnya di masa depan, kita mungkin mendapatkan sesuatu yang lebih patogen (mampu menyebabkan penyakit),'' kata Dr Joyce Longcore dikutip dari Independent.

Longcore merupakan ilmuwan yang pertama kali mengidentifikasi infeksi misterius pada katak.

Jamur Batrachochytrium dendrobatidis yang menginfeksi amfibi terutama katak. (Wikipedia/ Johnson ML)

Tes laboratorium baru-baru ini mengungkapkan bahwa penyakit jamur misterius pada katak telah bermutasi di negara lain.

Bentuk hibrida telah muncul di Brasil dan Afrika Selatan dan tampaknya lebih mematikan daripada aslinya.

Salah satu cara untuk menghentikan penyebaran infeksi katak, adalah menghindari perdagangan katak internasional baik katak untuk peliharaan atau konsumsi.

Jamur yang berbeda jenis diketahui juga bisa menginfeksi salamander sehingga tak hanya spesies katak, kepunahan massal bisa mengancam spesies lainnya.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik