Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada tahun 1955, 17 paus pembunuh ditemukan terdampar di sebuah pantai di Paraparaumu, Selandia Baru. Para ilmuwan berpikir mereka terlihat aneh, tetapi mereka menganggapnya sebagai semacam kelainan genetik.
Sejak itu, paus pembunuh misterius telah menjadi legenda urban yang diceritakan secara turun temurun.
Para nelayan hingga turis bahkan mulai menangkap penampakkan langka paus miterius pembunuh tersebut pada kesempatan tertentu.
Namun hingga kini masih belum ada penelitian resmi mengenai paus pembunuh di forum ilmiah.
Baca Juga
Kabar baru, tim internasional gabungan ilmuwan dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Argentina melakukan ekspedisi khusus pada bulan Januari 2019 untuk mencari paus pembunuh misterius itu.
Paus yang terdampar di Selandia Baru diklasifikasikan sebagai paus pembunuh Tipe-D. Terdapat empat tipe paus pembunuh untuk membedakan karakter fisik serta habitatnya (Tipe-A, Tipe-B, Tipe-C, Tipe-D).
Paus pembunuh yang sangat langka atau dikenal sebagai Tipe-D sangat jarang muncul sehingga memunculkan banyak tanda tanya. Paus Tipe-D memiliki warna hitam dan putih serta memiliki sirip punggung yang lebih pendek.
Mereka terkenal memilih kepala yang lebih bundar dan penutup mata terkecil dari paus pembunuh tipe lain.
Sebuah ekspedisi yang didanai oleh badan resmi Amerika Serikat yang dikenal sebagai NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) akhirnya membuahkan hasil.
Bak mendapatkan durian runtuh, terdapat 30 paus pembunuh langka yang justru menghampiri para peneliti.
Saat mereka berada di laut yang terletak di ujung selatan Chili, 30 paus pembunuh langka berada di depan peneliti selama 3 jam.
Ini menandai ekspedisi ilmiah pertama untuk mengumpulkan hewan langka tersebut.
''Kami, sebagai ilmuwan, berusaha sekuat tenaga untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati laut. Untuk melakukan itu, hal pertama yang perlu kita ketahui adalah menghitung berapa banyak spesies di sana. Ekspedisi dan data yang kami dapat kumpulkan ini akan membantu menjawab pertanyaan itu, '' kata Lisa Ballance, direktur Divisi Penelitian Mamalia dan Penyu yang tergabung dengan NOAA.
Dalam pengamatan sekilas, mereka memperkirakan bahwa itu adalah paus pembunuh Tipe-D. Namun mereka masih belum memastikannya sebelum mengetahui hasil sampel tes darah yang berhasil mereka ambil dari hewan langka itu.
Ada kemungkinan juga mereka termasuk spesies paus pembunuh yang benar-benar baru.
Kemungkinan besar, 30 paus pembunuh itu menghampiri kapal peneliti karena mereka mengira itu adalah kapal nelayan.
Dikutip dari Gizmodo, paus pembunuh ternyata tertarik dan sering makan ''Chilean sea bass'' atau ikan kakap laut Chili.
Karena kebiasaannya tersebut, keberadaan mereka justru makin terancam. Nelayan sekitar sering membunuh paus yang berusaha untuk mencuri ikan hasil tangkapan mereka.
Ilmuwan mungkin harus bekerja sama dengan polisi federal untuk menyelamatkan keberadaan spesies paus pembunuh yang sangat langka ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Bermanuver, Para Whale Beli BTC Senilai Puluhan Triliun Rupiah
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari