Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Lubang hitam supermasif adalah sebuah objek khusus yang berada di pusat galaksi besar yang dapat tumbuh hingga miliaran kali massa matahari. Hingga hari ini, lubang hitam supermasif memang sulit ditemukan. Bersiap-siap menyaksikan fenomena besar ini, para astronom melakukan beberapa hal ini.
Karena misterius dan sulit ditemui, para astronom sulit memahami lubang hitam supermasif yang selama ini hanya muncul pada berbagai teori.
Saat lubang hitam supermasif terjadi, akan ada semburan kosmik layaknya kembang api raksasa. Hal ini merupakan efek dari tabrakan dua lubang hitam yang melebur menjadi satu. Kedua objek angkasa yang bersatu ini menciptakan banyak energi mengalahkan besarnya alam semesta yang menyatu.
Dilansir dari Vice, usaha para astronom untuk menyaksikan lubang hitam supermasif adalah dengan membuat dua observatorium ruang angkasa yang modern. Hal ini disampaikan langsung oleh Paul McNamara yang merupakan seorang ilmuwan dari European Space Agency (ESA).
Baca Juga
Misi besar untuk persiapan menyaksikan lubang hitam supermasif ini melibatkan Advanced Telescope for High-Energy Astrophysics (Athena) dan Laser Interferometer Space Antenna (LISA).
Sebelum kemudian disibukkan dengan pembangunan dua observatorium, Athena diketahui tengah bersiap untuk peluncuran 2031 yang akan menjadi observatorium sinar-X terbesar yang pernah dibuat.
Misi ini nantinya bertujuan untuk menemukan sumber energi tinggi dengan kekuatan 100 kali ketepatan misi masa lalu atau precision of past missions.
Sedangkan LISA akan bekerja sebagai pendeteksi gelombang gravitasi peratama di ruang angkasa, yang diharapkan dapat mendengar getaran pada struktur ruang waktu yang merupakan akibat peristiwa kosmik, layaknya lubang hitam supermasif.
Jika keduanya bekerja sama, maka LISA akan bertugas untuk mendeteksi gelombang yang dikeluarkan oleh dua lubang hitam supermasif. Sedangkan Athena bertugas di bagian langit untuk menangkap ledakan radiasi energi tinggi.
Sayangnya, bukan main-main. Astronom perlu persiapan yang matang untuk menyaksikan lubang hitam supermasif melalui dua observatorium ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat
-
Ilmuwan Temukan Teori Baru tentang Terbentuknya Bulan, Ada Fakta Mencengangkan
-
Astronom Ingin Memancing Meteorit dari Laut Pakai Magnet
-
Hari Ini Asteroid Raksasa Bakal Meluncur Melewati Bumi, Berukuran Dua Lapangan Bola
-
Mengenal Apa itu Black Hole, Lubang Hitam yang Akhirnya Nampak dan Bisa Diamati
-
Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi