Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pemanasan global ternyata merupakan ancaman yang tidak main-main. Efek yang ditimbulkan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global yang bahkan bisa mencapai 2 meter pada tahun 2100.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.
Perkiraan sebelumnya mengungkapkan bahwa kenaikan maksimum hanya mencapai pada 98 sentimeter pada tahun 2100.
Para ilmuwan sekarang mengatakan bahwa itu bisa naik bahkan sampai dua kali lipat.
Baca Juga
''Kenaikan permukaan laut global seperti itu dapat mengakibatkan hilangnya lahan 1,79 juta kilometer persegi, termasuk wilayah produksi pangan dan potensi pengungsi serta migrasi hingga 187 juta orang,'' kata Jonathan Bamber peneliti dari Universitas Bristol.
Kenaikan permukaan laut ini adalah sebuah kabar buruk dan jelas akan memiliki konsekuensi besar bagi kemanusiaan.
Bamber dan 22 ilmuwan lainnya meneliti tentang pencairan lapisan es Greenland dan Antartika.
Dalam temuannya, apabila kita berpegang teguh pada Perjanjian Paris dan suhu global tidak meningkat lebih dari 2 derajat Celcius, maka permukaan laut bisa naik sebesar 26 hingga 81 sentimeter.
Tetapi jika kita gagal, dan melanjutkan pola industri yang yang kita jalankan sekarang, maka pemanasan global dapat meningkat hingga 5 derajat Celcius.
Jika itu terjadi, maka kenaikan air laut akan mencapai antara 51 hingga 178 sentimeter.
Dikutip dari IFLScience, beberapa penelitian bahkan mengestimasi bahwa kenaikan air laut mencapai lebih dari 2,5 meter.
Jika kenaikan probabilitas 1 persen berarti banjir besar yang tak pernah terjadi dalam 100 tahun, maka kenaikan probabilitas 5 persen akan sangat menakutkan.
Ilmuwan menjelaskan bahwa itu merupakan sebuah konsekuensi yang sangat serius.
Pemanasan global yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut tentunya harus diperhatikan mengingat di masa depan itu bisa menyebabkan krisis super besar.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
5 Kekuatan Terbesar Pemerintah Dunia di One Piece, Lama Jadi Misteri
-
One Piece: Bagaimana Pasukan Revolusioner Menjadi Ancaman Besar Bagi Pemerintah Dunia?
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
5 Arc Paling Menyedihkan di One Piece, Bikin Nyesek
-
Ditemukan Puluhan Gunung Bawah Laut di Sekitar Flores, Ada yang Masih Aktif
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
One Piece: Apa Jadinya Jika Shanks Membiarkan Luffy Gabung dengan Krunya?
-
Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahaya?