Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah data mengungkap total 73 paus abu-abu yang tewas terdampar di tepi pantai pesisir California, Oregon, Washington, Alaska dan Kanada. Penemuan ini jelas membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai penyebab paus-paus ini tewas.
National Oceanic and Atmospheric Administration atau NOAA menyebutkan jika kejadian ini sungguh tidak biasa atau juga disebut sebagai unusual mortality event (UME).
Karena begitu parah dan serius, para peneliti lalu dikumpulkan untuk menyelidiki sebab banyaknya paus abu-abu yang tewas ini.
Para peneliti berpendapat jika banyak paus-paus yang kemungkinan tewas namun tenggelam ke dasar lautan karena hal ini. Lebih lanjut, para peneliti memprediksi jika jumlah total paus yang tewas tersebut hanya 10 persen.
Baca Juga
Paus abu-abu yang tewas ini semakin membuat berkurangnya total paus yang tersisa 2.000 ekor sejak tahun 1946.
Sejak tahun tersebut, jumlah populasi paus abu-abu memang tidak diketahui dan mengalami peningkatan dan penurunan yang signifikan setiap tahunnya.
Sayangnya, untuk kasus ini, para peneliti masih belum bisa mengidentifikasi penyebab paus-paus tersebut tewas dan terdampar di tepi pantai.
Paus abu-abu ini sendiri merupakan jenis eschrichtius robustus. Walaupun tidak semuanya tewas, ada juga beberapa paus yang diketahui masih bernapas. Para peneliti pun berharap untuk membawa paus-paus ini kembali ke lautan.
Petugas NOAA menjelaskan bahwa paus-paus ini ditemukan dalam kondisi kurang gizi. Hal ini bisa terkait dengan sulitnya makanan selama musim menyusui di Kutub Utara.
Data tersebut juga menjelaskan mengenai total paus abu-abu yang tewas dan terdampar di tepi pantai ini.
Setidaknya ada 73 paus yang ditemukan di lima wilayah pantai barat, 37 ekor di California, tiga ekor di Oregon, 25 ekor di Washington, tiga di Alaska, dan lima di British Columbia, Kanada.
Lebih lanjut, penelitian mengenai penyebab paus abu-abu yang tewas terdampar di tepi pantai ini masih dilakukan hingga hari ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Beberapa Daerah di Amerika Serikat Alami Kekeringan Ekstrem, Cadangan Air Habis di Akhir Tahun
-
Gara-Gara Suhu Udara Panas, Daerah Ini Alami Krisis Energi, Kok Bisa?
-
Benarkah Burung Condor Bisa Bertelur Tanpa Kawin?
-
Menghilang di Laut California, Rekaman Benda Diduga UFO Bikin Geger Publik
-
Terpopuler: Langit California Oranye dan Deteksi Detak Jantung Lewat Kamera
-
Mirip Planet Mars, Langit California Mendadak Berubah Jadi Oranye
-
Ciptakan Kota Kecil, Google Akan Bangun Kantor Baru
-
Bumi Catat Suhu Terpanas, Capai 54 Derajat Celcius
-
Jual Mobil Sport Mewah, Jess No Limit Malah Panen Cibiran Netizen
-
Ilmuwan Temukan 5.200 Lubang Misterius di Dasar Laut Ini