Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada malam hari tanggal 10 Juni 2019, Bumi akan menempati posisi sempurna dengan Jupiter. Itu memungkinkan penduduk Bumi bisa melihat planet terbesar di Tata Surya dengan mata telanjang.
Dalam laporan resmi dari NASA, Jupiter akan terlihat sangat besar dan cerah di langit malam serta dapat dinikmati dengan mata telanjang.
Apabila mempunyai teropong atau teleskop kecil, pemandangan Jupiter akan semakin jelas lagi.
Dengan teleskop atau teropong amatir, penduduk Bumi bahkan bisa mengamati empat Bulan terbesar yang mengelilingi Jupiter.
Baca Juga
Planet terbesar di Tata Surya itu diketahui memiliki 79 Bulan.
Di antara puluhan Bulan tersebut, hanya ada empat Bulan yang paling terang yaitu Io, Europa, Ganymede dan Callisto.
Ganymede yang terbuat dari lapisan es dan batu adalah Bulan terbesar di Tata Surya.
Ukurannya bahkan melebihi planet Merkurius sehingga jika kamu berhasil mengamatinya, kamu akan mendapatkan pemandangan yang menakjubkan.
Jupiter akan mencapai posisi opsisi (opposition) terbaiknya pada 10 Juni 2019.
Pada posisi ini Matahari, Bumi dan Jupiter berada pada satu garis tegak lurus sehingga pemandangannya dapat sempurna.
Jika kamu melewati momen malam ini, momen terbaik Jupiter selanjutnya dapat dinikmati dalam 13 bulan tepatnya pada Juli 2020.
Untuk melihatnya, kamu perlu menghadap ke langit pada arah tenggara pukul 23.30 malam hari.
Jupiter juga masih akan terlihat (meski tidak dalam posisi terbaik) pada beberapa minggu ke depan.
Saat memasuki waktu senja, Jupiter akan terlihat di sebelah tenggara langit malam.
Dikutip dari Independent, pesawat luar angkasa milik NASA yang bernama Juno juga masih mengorbit di planet Jupiter.
Citra dari Juno membuat kita semakin takjub dalam mengagumi planet Jupiter pada jarak dekat.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Kok Bisa?
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan