Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Jupiter terkenal menyimpan banyak misteri di balik gumpalan gas besar yang disimpannya. Astronom menemukan sesuatu yang langka di dekat Great Red Spot atau Bintik Merah Besar.
Jupiter termasuk planet terbesar di Tata Surya kita sehingga karakternya juga berbeda dari planet lain.
Salah satu ciri planet Jupiter adalah Great Red Spot atau Bintik Merah Besar, sebuah kumpulan badai besar di planet ini.
Astronom di seluruh dunia telah melaporkan aliran gas panjang yang membentang dari Great Red Spot.
Baca Juga
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi inframerah.
Salah satu astronom yang mengamatinya adalah Clyde Foster dari Centurion, Afrika Selatan.
Ia fokus mengamati emisi metana planet Jupiter sehingga mengungkapkan struktur gas memanjang yang mirip kait.
Struktur tersebut membentang dari lobus barat dan memiliki ukuran yang menakjubkan.
Ukurannya hampir sama dengan Great Red Spot yang mempunyai lebar 16.350 kilometer.
Para astronom (profesional dan amatir) telah mengamati raksasa gas dalam berbagai panjang gelombang.
Itu memungkinkan mereka melihat berbagai elemen dan struktur di dalam awan besar Jupiter.
Mereka menemukan bahwa pergerakan di dalam atmosfer Jupiter yang bergejolak memengaruhi struktur awan dalam berbagai cara.
Dikutip dari IFLScience, Great Red Spot adalah sistem yang kompleks dan rumit.
Itu adalah badai anti-siklon tebesar di Tata Surya dan Bumi bisa langsung habis tertelan jika mendekatinya.
Seperti yang telah diketahui, Jupiter mempunyai ukuran 10 kali lebih besar dari Bumi.
Great Red Spot telah ada di Jupiter selama 350 tahun dan secara aktif telah menyusut serta berubah.
Kini, ukurannya kurang dari setengah jika dibandingkan dengan 100 tahun yang lalu.
Pesawat luar angkasa NASA, Juno, saat ini telah mengorbit Jupiter untuk mempelajari karakter awan dan badai di planet.
Jarak terdekat Juno dengan Jupiter periode berikutnya jatuh pada 29 Mei 2019.
Waktu tersebut sangat cocok untuk mengungkap aliran gas panjang di dekat Great Red Spot milik Jupiter.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Ilmuwan Ungkap Teori Iklim Bumi Baru, Zaman Es Terbantahkan?
-
Kolaborasi Planet Ban dan Gojek, Hadirkan Program Khusus Mitra Driver
-
Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Kok Bisa?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter
-
Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter