Sabtu, 27 April 2024
Galih Priatmojo | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 25 Mei 2019 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Jupiter terkenal menyimpan banyak misteri di balik gumpalan gas besar yang disimpannya. Astronom menemukan sesuatu yang langka di dekat Great Red Spot atau Bintik Merah Besar.

Jupiter termasuk planet terbesar di Tata Surya kita sehingga karakternya juga berbeda dari planet lain.

Salah satu ciri planet Jupiter adalah Great Red Spot atau Bintik Merah Besar, sebuah kumpulan badai besar di planet ini.

Astronom di seluruh dunia telah melaporkan aliran gas panjang yang membentang dari Great Red Spot.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi inframerah.

Salah satu astronom yang mengamatinya adalah Clyde Foster dari Centurion, Afrika Selatan.

Penampakan aliran gas panjang mirip kait di dekat Great Red Spot. (Twitter/ JanHattenbach)

Ia fokus mengamati emisi metana planet Jupiter sehingga mengungkapkan struktur gas memanjang yang mirip kait.

Struktur tersebut membentang dari lobus barat dan memiliki ukuran yang menakjubkan.

Ukurannya hampir sama dengan Great Red Spot yang mempunyai lebar 16.350 kilometer.

Para astronom (profesional dan amatir) telah mengamati raksasa gas dalam berbagai panjang gelombang.

Itu memungkinkan mereka melihat berbagai elemen dan struktur di dalam awan besar Jupiter.

Jupiter saat diamati dengan inframerah. (Twitter/ JanHattenbach)

Mereka menemukan bahwa pergerakan di dalam atmosfer Jupiter yang bergejolak memengaruhi struktur awan dalam berbagai cara.

Dikutip dari IFLScience, Great Red Spot adalah sistem yang kompleks dan rumit.

Itu adalah badai anti-siklon tebesar di Tata Surya dan Bumi bisa langsung habis tertelan jika mendekatinya.

Seperti yang telah diketahui, Jupiter mempunyai ukuran 10 kali lebih besar dari Bumi.

Great Red Spot telah ada di Jupiter selama 350 tahun dan secara aktif telah menyusut serta berubah.

Kini, ukurannya kurang dari setengah jika dibandingkan dengan 100 tahun yang lalu.

Pesawat luar angkasa NASA, Juno, saat ini telah mengorbit Jupiter untuk mempelajari karakter awan dan badai di planet.

Jarak terdekat Juno dengan Jupiter periode berikutnya jatuh pada 29 Mei 2019.

Waktu tersebut sangat cocok untuk mengungkap aliran gas panjang di dekat Great Red Spot milik Jupiter.

 

 

BACA SELANJUTNYA

Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia