Hitekno.com - Ilmuwan baru saja merilis sebuah penemuan mengejutkan di awal Juni 2019. Tanaman yang tidak biasa ini diketahui dapat memakan daging salamander.
Penemuan mereka telah diterbitkan di dalam jurnal Ecology pada 5 Juni 2019.
Para peneliti dari University of Guelph (U of G), Kanada menemukan tanaman yang mampu "menghabisi" salamander dengan cairan beracunnya.
Penelitian dipimpin oleh seorang ahli biologi bernama profesor Alex Smith.
Baca Juga
Awalnya, seorang mahasiswa bernama Teskey Baldwin secara tidak sengaja menemukan seekor salamander muda di dalam tanaman yang ada pada taman nasional tertua Kanada, Algonquin Park.
Teskey Baldwin melaporkannya dan mulai bergabung dengan para peneliti senior di University of Guelph.
Tanaman itu dikenal sebagai salah satu tanaman bernama pitcher plants di Eropa atau kantong semar di Indonesia.
Kantong semar diketahui memang memakan segala jenis serangga.
Namun terdapat kasus langka yang ditangani oleh ilmuwan yaitu mereka ternyata doyan memakan salamander.
Salah satu kantong semar yang doyan memakan salamander bernama northern pitcher plants atau Sarracenia purpurea purpurea L.
Mereka diketahui sangat gemar memakan salamander dengan nama ilmiah Ambystoma maculatum Shaw.
Beberapa salamander yang terperangkap mati dalam waktu tiga hari, sementara sedikit di antara mereka yang dapat hidup hingga 19 hari.
Salamander mati karena cairan enzim pencernaan dari tanaman kantong semar tersebut.
Faktor lain yang menyebabkan salamander mati adalah kepanasan, kelaparan, dan infeksi patogen.
Dikutip dari ZME Science, sekitar 20 persen dari kantong semar utara memiliki salamander remaja dengan ukuran sepanjang jari telunjuk manusia.
Penemuan tanaman pemakan salamander ini sangat menarik mengingat peneliti dapat mempelajari lebih dalam mengenai cara adaptasi kantong semar di lingkungan yang miskin nutrisi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir