Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Spesies katak yang cukup langka belum lama ini ditemukan di pegunungan tertutup Papua Nugini. Katak ini dijuluki katak pinokio karena memiliki hidung mancung.
Katak pinokio ini ditemukan oleh sekelompok ilmuwan dari Griffith University dan Queensland Museum. Setidaknya ada tiga spesies katak yang ditemukan dari ekspedisi ini. Satu di antaranya memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya cukup berbeda dari katak lainnya.
Dilansir dari IFL Science, spesies kata baru ini disebut sebagai Litoria Pinocchio, Litoria Vivissimia, dan Litoria Pterodactyla.
Spesies Litoria Pinocchio dan Litoria Vivissimia ini terlihat mirip dengan katak pohon kecil. Namun, jika diperhatikan dengan detail, katak ini memiliki ujung runcing di bagian wajah. Katak dengan hidung mancung sepanjang 2,5 mm ini lalu diberi nama Litoria Pinocchio.
Baca Juga
Bagian hidung yang mancung milik katak pinokio ini menjadi patokannya dalam mencari pasangan. Selain itu, hidung mancungnya ini juga digunakan untuk menjadi alat kamuflase si katak.
Sedangkan katak Litoria Vivissimia berarti monyet nakal. Hal ini merujuk pada bagaimana katak ini sukses mengelabui ilmuwan saat berada di puncak pohon.
Beralih ke spesies Litoria Pterodactyla, katak ini disebut berada dalam jenis terjun payung karena memiliki ciri khas khusus.
Melihat namanya, Litoria Pterodactyla berarti jari bersayap. Ciri khas khusus dari katak Litoria Pterodactyla ini ada pada selaput jari-jarinya. Selaput ini digunakan oleh si katak untuk terbang dari pohon ke pohon. Secara bentuk, anyaman ini mirip parasut berkuran besar.
Kulit katak ini berwarna hijau dan memiliki paha berwarna ungu. Anyaman berwarna ungu ini yang digunakan sebagai parasut untuk keluar dari pohon.
Penemuan tiga spesies katak di Papua ini disebut oleh para ilmuwan sebagai hal yang tidak biasa dan cenderung luar biasa. Apalagi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir ini tidak banyak ditemukan spesies katak di pedalaman Indonesia.
Hingga artikel ini dibuat, para ilmuwan masih melakukan penelitian terkait katak pinokio dan dua katak lainnya yang ditemukan di Papua Nugini ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Windah Basudara Jual Akun Game untuk Bantu Anak-anak Papua, Donasi Tembus Ratusan Juta
-
Pria Asal Papua Lancar Ngobrol Pakai Bahasa Sunda, Netizen: Hebat Euy!
-
Lihat Wanita Pamer Tempat Wisata di Papua Ini, Netizen: Surga yang Jatuh ke Bumi
-
Tukar Bayam dengan Mie Instan Buat Lauk, Perjuangan Bocah Ini Bikin Netizen Terenyuh
-
Harga Gorengan dan Pentol di Pedalaman Papua Bikin Elus Dada, Netizen: Penjual Auto Kaya
-
Salfok Lihat Harga Menu di Warung Pedalaman Papua, Netizen: Anak Kos Menangis
-
Pria Santai Bawa Uang Tunai Milyaran Rupiah, Netizen: Mau Heran Tapi Ini Papua
-
Ditemukan Fosil Kanguru Raksasa, Berusia 42 Ribu Tahun
-
Sindir Megawati yang Dianggap Rasis, Netizen Unggah Foto Jadul Gus Dur bersama Orang Papua
-
Supir Truk di Papua Pakai Rompi Anti Peluru Begini, Netizen: Double Skill