Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Di beberapa daerah, buaya putih sering dianggap sebagai makhluk mistis atau siluman jelmaan makhluk halus. Dari sisi ilmiah, buaya putih ternyata memang ada dan bisa dijelaskan dengan logika.
Buaya putih sebenarnya bukan istilah tepat dalam menggambarkan makhluk yang akan kita bahas.
Lebih tepatnya, hewan itu adalah alligator albino. Meski sekilas terlihat sama, namun dalam hal morfologi secara detail, buaya berbeda dengan alligator.
Mulut alligator terlihat sangat rapat dan berbeda dengan buaya yang terlihat selalu menganga.
Baca Juga
Buaya memiliki memiliki mulut yang memanjang dan cenderung membentuk huruf ''V'' sedangkan mulut alligator lebih pendek dan tidak lancip.
Alligator banyak ditemukan pada perairan seperti sungai dan danau di Amerika Serikat dan China.
Kabar gembira datang dari sebuah penangkaran bernama Wild Florida, yang beralamatkan di Kenansville, Florida, Amerika Serikat.
Para ilmuwan sekaligus ahli hewan di Wild Florida diketahui memelihara dua alligator albino bernama Snowflake (betina, 25 tahun) dan Blizzard (jantan, 14 tahun).
Pada awal Juni 2019, peneliti memperhatikan terdapat sesuatu yang janggal dengan perilaku Snowflake.
Ia tampak membangun sarang dan bertindak agresif melindungi sarangnya.
Setelah mengalihkan perhatian Snowflake, peneliti menemukan 19 telur di dalam sarang.
"Induk buaya termasuk salah satu dari beberapa induk hewan terbaik di dunia, tetapi sayangnya Snowflake buta karena albinisme-nya," kata Dan Munns, pemilik Wild Florida.
Dikutip dari IFLScience, alligator albino adalah hewan langka sehingga butuh perhatian dan perlakuan khusus dalam merawatnya.
Peneliti memilih memindahkan belasan telur alligator albino karena mereka bisa dimakan oleh semut atau rakun.
Telur alligator biasanya menetas dalam 60 hari dalam inkubasi sehingga kita bisa melihat alligator albino baru pada akhir Juli atau Agustus 2019.
Hanya ada 20 alligator albino di dunia yang ada di penangkaran.
Jika berhasil menetas, tentunya itu berpotensi menggandakan jumlah alligator albino di dunia.
Alligator albino memiliki gen resesif yang mempengaruhi melanin yang mereka hasilkan.
Itu membuat hewan tersebut memiliki kulit putih dan mata putih kemerahan.
Kelainan di atas dapat membuat mereka kesulitan mengatur suhu tubuh dan memiliki penglihatan yang buruk.
Buaya putih atau alligator albino harus dirawat di penangkaran karena potensi bertahan hidup di alam liar sangat tipis.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
-
5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat
-
Lihat Hewan Imut Ini Doyan Camilan, Netizen: Ya Ampun, Unyu Banget