Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 21 Agustus 2019 | 16:46 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Luar angkasa masih menyimpan banyak misteri, termasuk adanya sinya radio misterius. Telah berulang kali, astronom menangkap sinyal misterius yang belum terpecahkan hingga kini.

Sinyal yang disebut sebagai fast radio bursts (FBRs) ini pertama kali dideteksi pada awal tahun 2019. FRB adalah sebuah semburan emisi radio berbentuk gelombang panjang yang berlangsung beberapa milidetik.

Dalam ilmu astronomi, sinyal itu merupakan sebuah fenomena astrofisika berenergi tinggi berasal dari sumber yang tidak diketahui.

Sinyal pertama yang terdeteksi itu disebut FRB 121102 dan diketahui berkedip berulang kali. Lalu sinyal kedua yang disebut FRB 180814 dilaporkan kembali terdeteksi.

Dalam sebuah makalah yang telah diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, para astronom berusaha mengungkap delapan sinyal berulang yang terdeteksi teleskop radio Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME).

Sinyal-sinyal tersebut tentu membingungkan dan misterius karena terdeteksi sebagai lonjakan sinyal radio yang berlangsung hanya beberapa milidetik namun memiliki energi lebih dari 500 juta Matahari.

Sebagian besar FRB hanya terdeteksi sekali dan tidak dapat diprediksi sehingga untuk melacaknya sangat sulit.

Teleskop VLBA. (Phys.org)

Oleh karena itu, para astronom membutuhkan repeater. Dengan hal itu, mungkin para astronom dapat melacak lebih banyak sinyal dan menentukan titik sumbernya.

Untuk saat ini, para astronom baru mulai mencari persamaan dan perbedaan antara pengulangan FRB.

"Jelas ada perbedaan sumber satu sama lain. Kami meneliti FRB 121102 dan menunjukkan bahwa sinyal itu terkadang bisa berkelompok dengan sumber yang tidak meledak selama berjam-jam tapi kemudian ditemukan beberapa semburan dalam waktu singkat," ucap Ziggy Pleunis, seorang fisikawan dari Universitas McGill.

Dilansir dari Science Alert, enam FRB dilaporkan hanya berulang satu kali dan jeda terpanjang antara sinyal lebih dari 20 jam. Sementara sinyal yang kedelapan berulang selama dua kali setelah deteksi awal.

CHIME sendiri telah beroperasi kurang dari satu tahun dan dirancang untuk mengumpulkan data tentang FRB dan pertanyaan lain yang belum terjawab dalam astrofisika.

Ilustrasi luar angkasa dari ISS. (Pixabay/ Free-Photos)

Sejauh ini, pendekatan CHIME terbukti sangat efektif dalam pendeteksian FRB.

Meski begitu, untuk saat ini para astronom masih meneliti dan mengkaji ulang sinyal misterius yang muncul dari luar angkasa tersebut.

Sampai sekarang sinyal misterius ini masih saja membaut bingung para astronom. Belum diketahui, apa maksudnya dan dari mana asalnya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Luncurkan Satelit Canggih, China Siap Kuak Rahasia Matahari