Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 03 September 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkenal dengan cuitannya yang kontroversial dan "ceplas-ceplos". Cuitan miliknya pada akhir Agustus 2019 berbuntut panjang setelah beberapa ilmuwan dan pakar nuklir memprotes bahwa aksi Trump bisa membahayakan satelit mata-mata AS.

Pada 31 Agustus 2019, Donald Trump mencuitkan apa yang diduga tampak dari gambar satelit mata-mata AS.

Gambar satelit memperlihatkan Semnan Launch Site One, lokasi yang diduga sebagai tempat terjadinya kegagalan peluncuran roket pembawa satelit di Iran.

Trump mengatakan bahwa AS tidak terlibat pada kecelakakaan yang terjadi dalam persiapan final salah satu peluncuran satelit Iran meskipun ada ketegangan antara kedua negara.

Meski cuitan itu terlalu sederhana bagi orang awam, namun dilihat dari sudut pandang pakar militer dan ilmuwan, cuitan Trump berpotensi menyebabkan risiko keamanan yang sangat besar.

Trump diduga membocorkan data rahasia satelit mata-mata AS. (Twitter/ realDonaldTrump)

Pemerintah AS terkenal sangat rahasia tentang satelit pengawasannya, tetapi dengan hanya gambar ini, para ahli dapat memecahkan sejumlah detail penting.

Salah satu ahli seperti astronom Marco Langbroek, dapat menggunakan sudut gambar tersebut untuk mengetahui satelit mana yang mengambil gambar.

Dari perhitungannya dan waktu perkiraan foto yang jatuh pada waktu setempat (29 Agustus 2019 9.44 A.M UTC), ia sangat yakin bahwa yang mengambil gambar adalah satelit USA 224.

Astronom Cees Bassa bahkan bisa melakukan prediksi mengenai tempat satelit dan mengatakan bahwa itu terletak sekitar 382 kilometer dari lokasi peluncuran satelit Iran.

Ilmuwan bisa memperkirakan letak satelit dengan data yang dibocorkan oleh Donald Trump. (Twitter/ cgbassa)

"Satelit ini dilengkapi dengan cermin 2,4 meter, sebanding dengan teleskop Hubble dan mampu menghasilkan 'gambar paling tajam dari permukaan Bumi' dibandingkan satelit biasa lainnya," kata Cees Bassa dikutip dari Forbes.

Beberapa pakar lainnya berpendapat bahwa hal tersebut sangat ceroboh dan berpotensi berguna bagi beberapa musuh Amerika.

Satelit pribadi hanya diperbolehkan mengambil gambar dengan resolusi tajam hingga 25 sentimeter.

Namun resolusi foto yang dibagikan Trump setidaknya mencapai 10 sentimeter sehingga disinyalir itu adalah "satelit khusus".

Joshua Pollack, seorang ahli proliferasi nuklir mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Donald Trump adalah sebuah kecerobohan.

Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)

"Ini akan memiliki dampak global. Kecerobohan total dari itu semua. Sangat ceroboh," kata Joshua Pollack kepada CNBC.

Meski diperingatkan keras oleh pakar militer maupun astronom, namun cuitan Trump sangat berguna bagi penggemar luar angkasa.

"Resolusi ini luar biasa tinggi. Jauh lebih tinggi daripada apa pun yang pernah saya lihat," kata Ankit Panda dari Federation of American Scientists.

Itu membuktikan bahwa satelit pencitraan Amerika atau disinyalir sebagai satelit mata-mata AS mempunyai resolusi yang luar biasa.

BACA SELANJUTNYA

Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang