Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Meski pada Agustus 2019 lalu kita sangat prihatin dengan kebakaran hutan di Amazon, Brazil, perhatian kita luput dari kasus yang ada di Bolivia. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan menyebutkan bahwa kebakaran hutan di Bolivia mengakibatkan lebih dari 2 juta hewan mati.
Ahli biologi di Chiquitania, Bolivia timur yang bekerja sama dengan ilmuwan internasional menungkapkan bahwa lebih dari 2,3 juta hewan mati dalam kebakaran hutan di Bolivia.
Jumlah sebesar itu merupakan akumulasi dari kejadian kebakaran yang melanda hutan di Bolivia sepanjang Agustus hingga September 2019.
Professor Sandra Quiroga dari Santa Cruz University menilai bahwa banyak hewan liar yang tidak bisa melarikan diri saat mereka terkepung asap dan api di dalam hutan.
Baca Juga
"Kami telah berkonsultasi dengan ahli biologi Chiquitania dan kami memperkirakan lebih dari 2,3 juta hewan yang mati di banyak kawasan hutan lindung," kata Sandra Quiroga kepada AFP.
Seperti yang telah diketahui, hutan Amazon membentang luas di banyak negara termasuk Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.
Dampak kebakaran hutan Amazon di Brazil ternyata ikut merembet hingga hutan yang ada di Bolivia.
Hampir 34 ribu titik kebakaran menghanguskan hutan Bolivia, 75 persen lebih tinggi jika dibandingkan kebakaran tahun sebelumnya.
Sergio Vasquez, salah satu aktivis lingkungan di World Animal Protection menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh para petani yang membuka lahan untuk tanaman mereka.
Periode kekeringan yang panjang juga membuat situasi menjadi lebih buruk.
Menurut organisasi konservasi global Panthera, terdapat sekitar 500 jaguar yang telah mati di Brazil dan Bolivia.
Dilansir dari Gizmodo, hewan yang banyak ditemukan mati terpanggang oleh kebakaran hutan termasuk ocelot (sejenis macan tutul kurcaci), katak dan trenggiling.
Serangga dan reptil yang berukuran lebih kecil dengan gerakan lebih lambat paling berisiko terpanggang di dalam hutan.
Bahkan armadillo yang terkenal dapat berlindung di dalam tanah pun ditemukan mati karena api dan asap yang mengepung.
Pemerintah setempat mengaitkan kebakaran hutan Bolivia sebagai dampak dari cuaca kering dan angin kencang.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Kebakaran Hutan di Rusia Telan Banyak Korban, Ribuan Damkar Dikerahkan
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Koordinasi BMKG dan Provinsi Riau, Antisipasi Dini Karhutla saat Kemarau
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari