Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Sabtu, 12 Oktober 2019 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sejak September 2019 hingga Oktober 2019, Kota Ambon dan sekitarnya mengalami gempa dengan kekuatan beragam yang terjadi hampir setiap hari. Terjadinya fenomena ini membuat berkembangnya berbagai kabar hoaks yang menyebut bahwa Kota Ambon akan tenggelam akibat patahan besar di dasar laut.

Menanggapi beredarnya kabar yang membuat panik warga Kota Ambon dan sekitarnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB membantah keras dan menyebut bahwa kabar tersebut hanyalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk membuat panik.

Kabar hoaks mengenai Kota Ambon yang akan tenggelam akibat patahan besar ini beredar melalui aplikasi pesan singkat, WhatsApp. Nampak, si pembuat kabar hoaks juga mengunggah foto satelit dasar laut yang menunjukan patahan besar tersebut.

Dalam sebaran WhatsApp tersebut dikatakan bahwa posisi Kota Ambon yang berada tepat di atas tubir jurang palung laut paling dalam di dunia.

Lebih lanjut, kabar hoaks ini menyebutkan bahwa ada patahan dan longsoran yang bisa saja nantinya membuat Kota Ambon tenggelam ke dasar laut.

Kabar hoaks mengenai Kota Ambon yang tenggelam. (WhatsApp)

Cukup menghebohkan dan menyebar secara luas melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, BNPB lalu angkat bicara terkait kabar ini.

Pada siaran persnya, ahli tsunami BNPB, Abdul Muhari menyebut bahwa berita yang beredar tersebut adalah hoaks. Bahkan foto satelit yang dilampirkan sengaja diedit untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Abdul Muhari menjelaskan bahwa satelit 3D tidak mampu mengambil foto dasar laut bahkan hingga kedalaman 7 km di bawah permukaan laut.

Menurutnya, foto satelit yang beredar merupakan data batimetri biasa yang diberi efek seakan-akan merupakan data asli.

Siaran pers BNPB. (facebook/BNPB)

Dengan tegas, Abdul Muhari memastikan bahwa dalam sejarah dunia, belum pernah ada gempa yang mampu menghilangkan satu pulau besar seukuran Kota Ambon dan Pulau Seram.

Menjelaskan lebih lanjut, menurut Abdul Muhari, gempa yang melanda Kota Ambon dan sekitarnya ini memang menimbulkan longsoran di dasar laut. Namun, longsoran yang terjadi hanyalah longsoran lokal.

Sebagai penutup, Abdul Muhari berharap jika warga Kota Ambon dan sekitarnya untuk langsung mengecek informasi resmi potensi bahaya dan parameter gempa atau tsunami melalui sumber resmi BMKG, BNPB, atau BPBD setempat.

BACA SELANJUTNYA

CEK FAKTA: Tangis Putri Candrawati Pecah Usai Melihat Kuat Ma'ruf dan Sambo Dieksekusi, Benarkah?