Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Eksplorasi luar angkasa tidak didominasi Amerika Serikat dengan NASA saja. Ada pula China yang ikut bersiap untuk kirim pesawat penjelajah ke planet Mars.
China berencana untuk melakukan eksplorasi pertamanya di Mars dengan menggunakan pesawat penjelajah baru mereka.
Baru-baru ini, sebuah foto di dunia maya memperlihatkan penampakan dari pesawat penjelajah planet Mars pertama milik China.
"Misi ini akan berjalan dengan lancar. Penjelajah Mars akan diluncurkan pada tahun 2020 dan mendarat di Mars sebelum tahun 2021," ucap Ye Jianpei, Kepala Ilmuwan Space Science and Deep-space Exploration with the Chinese Space Technology Academy.
Baca Juga
-
Ditemukan Es di Kutub Selatan Bulan, Bikin Ilmuwan Kaget!
-
Diduga NASA Punya Bukti Kehidupan di Mars Sejak 1976, Tapi Kenapa Diam?
-
NASA Bagikan Rekaman Suara Gempa di Mars, Seperti Ini Kedengarannya
-
Robot Curiosity Temukan Oasis Kuno di Planet Mars, Tanda-Tanda Kehidupan?
-
Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars, Ini Alasannya
Dilansir Space.com, penampakan dari pesawat ruang angkasa yang dienkapsulasi di dalam aeroshell yang berbentuk seperti kepompong itu dibuat oleh China Aerospace Technology Corporation.
Disebutkan bahwa benda itu akan menjadi pengorbit, pendarat, sekaligus penjelajah planet Mars.
Misi tersebut dirancang untuk memeriksa atmosfer, lanskap, karakteristik geologis, dan magnetik planet Mars yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang asal-usul dan evolusi planet Mars dan tata surya.
"Penjelajah Mars ini sangat inovatif. Jika terbukti sukses, itu akan menjadi pertama kalinya di dunia yang dapat menyelesaikan tiga tugas dalam satu misi," ujar Ye Jianpei.
Untuk mencapai planet Mars, pesawat ruang angkasa akan dikirim ke orbit geosynchronous melalui roket Long March 5.
Kehadiran pesawat penjelajah planet Mars China ini pasti jadi saingan bagi nasa untuk melakukan eksplorasi luar angkasa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China