Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 28 November 2019 | 11:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kebakaran hutan yang melanda wilayah Australia pada beberapa minggu terakhir melahirkan sebuah kabar buruk bagi koala. Bagaimana tidak, kebakaran hutan yang membuat lahan hangus juga membuat habitat koala musnah.

Koala merupakan hewan yang rentan mati jika kebakaran hutan semakin masif menyebar di wilayah Australia.

Tidak seperti wombat yang mampu bertahan dari kebakaran hutan dengan menggali di bawah tanah, koala sangat pasif jika menghadapi api.

Mereka hanya bisa memanjat dan meringkuk di atas pohon jika kobaran api mendekat sehingga strategi itu justru membahayakan dan bahkan bisa memanggang mereka.

Hewan ikonik lain dari Australia seperti kanguru misalnya, mereka dapat meloncat dan bergerak cepat untuk menjauhi api.

Ilustrasi koala yang meringkuk. (Pixabay/ Wow Phochiangrak)

Menurut Rumah Sakit Port Macquarie Koala, sekitar 75 persen kebakaran hutan di negara bagian New South Wales (NSW) terjadi di habitat utama koala.

Sementara ini, di NSW, jumlah koala yang meninggal karena terpanggang mencapai 350 ekor dan masih bisa bertambah lagi.

Bahkan bagi koala yang berhasil selamat, mereka akan menderita karena pohon eukaliptus telah habis terbakar dalam jumlah besar.

Kebakaran hutan yang melanda New South Wales, Autralia pada November 2019. (YouTube/ ABC News)

Makanan pokok mereka yaitu daun eukaliptus akan semakin sulit untuk dicari sehingga koala bisa mengalami kelaparan parah.

Data gabungan di beberapa negara bagian menyebutkan bahwa sekitar 1.000 koala telah mati dan 80 persen habitatnya telah hancur di seluruh Queensland dan New South Wales dalam dua bulan terakhir.

Dikutip dari IFLScience, laporan dari Independent menyebutkan bahwa sebanyak 2,5 juta lahan telah hangus terbakar di mana sebagian besar di antaranya adalah habitat koala.

Australian Koala Foundation (AFK) menyebutkan bahwa kondisi koala di 2 negara bagian tersebut sekarang mungkin sudah "punah secara fungsional".

Itu berarti jumlah dan keanekaragaman genetik mereka sangat rendah sehingga tidak ada harapan untuk pulih.

Survei di tahun 2016 menyebutkan bahwa jumlah populasi koala mencapai 80 ribu ekor.

Sebelumnya, IUCN Red List telah memasukkan koala sebagai hewan yang Rentan Punah. Namun melihat kondisi kebakaran hutan yang masih melanda Australia, kondisi koala akan semakin memprihatinkan lagi.

BACA SELANJUTNYA

Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran