Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan menemukan sebuah fosil hewan yang menarik perhatian untuk menelitinya. Fosil ini diklaim sebagai hewan tertua di dunia.
Penemuan yang diberi nama sebagai "Holy Grail of palaeontology" berhasil mengungkap hewan tertua di dunia yang pernah hidup di Bumi.
Molekul lemak yang ditemukan pada fosil makhluk misterius bernama Dickinsonia menegaskan bahwa ia hidup 558 juta tahun lalu.
Temuan ini mengungkap bahwa hewan itu ada 20 juta tahun sebelum peristiwa yang dikenal sebagai Ledakan Kambrium.
Baca Juga
Ledakan itu memunculkan diversifikasi organisme seperti hewan, fito plankton, dan kalsimikroba.
Fosil ini pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan Australia di tempat terpencil sekitar Laut Putih, Rusia, pada tahun 1947.
Studi terbaru yang dilakukan pada tahun 2018 mengakhiri perdebatan selama puluhan tahun mengenai identitas fosil tersebut.
Hewan tertua di dunia yang pernah mendiami Bumi ternyata memiliki bentuk oval yang simetris dengan panjang sekitar 1,4 meter.
Ia memiliki tulang rusuk di seluruh tubuhnya. Fosilnya yang terawetkan dengan baik membuat para ilmuwan dapat menemukan kolesterol.
Tubuh fosil yang mengandung kolesterol membuatnya masuk dalam salah satu ciri hewan. Fosil lemak menegaskan Dickinsonia sebagai fosil hewan tertua yang diketahui.
''Molekul lemak pada fosil yang kami temukan membuktikan bahwa hewan itu besar dan melimpah pada 558 juta tahun lalu,'' kata Jochen Brocks, peneliti dari Australian National University (ANU) dikutip dari CNN.
Dickinsonia yang diteliti mengandung ''kelimpahan mencolok'' terkait dengan komposisi kolesterol yang mencapai 93 persen.
Komposisi tersebut lebih besar daripada kandungan kolesterol sebanyak 10,6 hingga 11,9 persen pada fosil yang diteliti lainnya.
Tim ilmuwan bekerja sama dengan peneliti dari Akademi Sains Rusia dan Institut Max Planck. Dickinsonia kini dinobatkan menjadi anggota kerajaan binatang yang paling awal dikenal.
Fosil hewan tertua di Dunia ternyata hadir jutaan tahun lebih awal dari yang diperkirakan lebih awal oleh ilmuwan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir