Hitekno.com - Dalam laporan terbaru, para ilmuwan baru saja menemukan ledakan dahsyat yang terjadi di permukaan matahari. Cukup mengejutkan, ilmuwan menjelaskan bahwa kejadian ini baru pertama kali diamati.
Mengutip Earth Sky, ledakan dahsyat di permukaan matahari ini diamati langsung oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA. Hasil pengamatan ini lalu diterbitkan beberapa waktu yang lalu di Astrophysical Journal.
Letusan di permukaan matahari ini melemparkan materi korona matahari dalam jumlah yang cukup banyak. Fenoman ini mirip erupsi yang terjadi pada gunung api.
Lepasan korona matahari membuat sisanya jatuh ke matahari dan bertabrakan dengan garis-garis medan magnet. Terjadinya hal ini membuat terjadinya ledakan magnet yang luar biasa.
Berdasarkan hasil penelitian, ledakan dahsyat di permukaan matahari ini juga disebut rekoneksi patah yang dipicu oleh letusan yang menyebabkan plasma terdorong.
Plasma atau gas berenergi ini terdorong bersamaan dengan medan magnet yang kemudian memaksa untuk dapat terhubung kembali.
Fenomena yang disebut juga sebagai rekoneksi spontan ini terjadi saat plasma melemah dan kemudian mengalirkan arus listrik. Penelitian sebelumnya mengenai rekoneksi spontan serupa ini pernah dilakukan oleh para ilmuwan pada matahari dan Bumi.
Berkat kecanggihan dan kemajuan teknologi, Solar Dynamics Observatory bahkan mampu membidik plasma hingga 1,8 dan 3,6 juta derajat fahrenheit.
Cukup mengejutkan dengan ledakan di permukaan matahari ini. Namun, secara ilmu pengetahuan, hal ini memberikan manfaat besar bagi penelitian mendalam di kemudian hari.
Pasalnya, melalui fenomena ledakan di permukaan matahari ini para ilmuwan dapat lebih memahami atmosfer matahari dan memprediksi cuaca di luar angkasa.
Baca Juga:
Teror Ular Kobra Meresahkan Warga, Sampai Bersarang di Motor
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ternyata Film Horor Bisa Latih Mental Hadapi Stres
-
Ilmuwan Temukan Topeng dan Cangkir Berusia 5.000 Tahun, Terbuat dari Tulang Manusia
-
BMKG Ungkap Biang Kerok Cuaca Panas, Musim Pancaroba dan Posisi Matahari Jadi Alasan
-
AI Bisa Ciptakan Virus yang Membunuh Bakteri, Haruskah Manusia Takut?
-
Gerhana Bulan 7-8 September 2025: Jam, Lokasi, dan Cara Menyaksikannya di Indonesia