Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada hari Jumat (27/12/2019) China berhasil meluncurkan roket Long March 5 dari Hainan, sebuah pulau di lepas pantai selatan negara itu. Keberhasilan peluncuran tersebut memperkuat persiapan misi China untuk mengeksplorasi luar angkasa, termasuk misi mereka ke Bulan dan Mars.
Roket Long March 5 membawa satelit uji coba Shijian-20 ke dalam orbit yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan laporan dari kantor berita resmi pemerintah China, Xinhua, peluncuran roket ini dalam rangka untuk menguji teknologi utama terkait dengan misi luar angkasa di masa depan.
Wu Yanhua selaku wakil kepala Administrasi Luar Angkasa China menjelaskan bahwa Long March 5 akan membawa beberapa misi penting China di luar angkasa.
Baca Juga
"Long March 5 akan ditugasi dengan serangkaian misi utama termasuk meluncurkan pesawat luar angkasa pertama China ke Mars, lander Chang'e-5 ke Bulan, dan membawa modul inti untuk stasiun luar angkasa tak berawak," kata Yanhua.
Dikutip dari Futurism, lebih dari satu juta orang telah menyaksikan siaran langsung peluncuran Long March 5 secara online.
Panggilan roket yang diberi nama "Fat Five" oleh netizen, menjadi kata yang trending di platform media sosial China, Weibo.
China cukup bangga dengan Long March 5 karena roket itu bisa membawa kargo seberat 25 ton ke luar angkasa.
Kapasitas muatan tersebut menyamai kapasitas roket paling kuat milik NASA saat ini, Delta IV.
Long March 5 akan memainkan peran dalam membawa astronot China ke Bulan pada tahun 2020.
Beijing diketahui telah menginvestasikan miliar dolar AS atau puluhan triliun rupiah dalam upaya mengejar ketertinggalan mereka dari Amerika Serikat terutama pada misi luar angkasa.
Ilmuwan China berambisi membangun pangkalan manusia di Bulan dengan menggunakan printer 3D pada 10 tahun ke depan.
Tak hanya itu, China juga sedang menyiapkan cara untuk membangun stasiun luar angkasa tepat di atas orbit Bumi pada tahun 2022.
Roket luar angkasa China, Long March 5, berperan penuh dalam membawa perlengkapan untuk membangun "Tiangong" atau "Istana Surgawi", sebutan untuk stasiun luar angkasa China.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China