Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 10 Januari 2020 | 10:57 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gerhana Bulan Penumbra bakal terjadi pada 11 Januari 2020 dini hari. Fenomena langit ini akan terlihat dari wilayah Indoensia, kecuali Papua.

Fenomena Gerhana Bulan ini terjadi karena Bumi memiliki dua bayangan, yaitu gelap (umbra) dan terang (penumbra).

Ketika orbit Bulan berpotongan dengan Bumi, Bulan bisa masuk ke dalam bayangan umbra atau penumbra Bumi.

Jika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan total.

Namun bila hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan parsial.

Sedangkan, kejadian Bulan hanya masuk ke dalam bayangan penumbra, maka yang terjadi disebut gerhana Bulan penumbra.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa yang hanya terjadi pada saat fase purnama ini akan dimulai pukul 17.05 UT pada 10 Januari 2020, yang berarti di Indonesia dimulai pukul 00.05 WIB pada 11 Januari 2020.

Gerhana Bulan Penumbra. [In the sky]

Berikut adalah fasenya:

  • Fase gerhana Bulan mulai: 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT.
  • Fase puncak gerhana: 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT.
  • Fase gerhana berakhir: 04.14 WIB, 05.14 WITA, 06.14 WIT.

Dengan melihat durasi gerhana itu, diketahui total keseluruhan durasi mencapai 4 jam 9 menit.

Menurut In The Sky, pada gerhana Bulan penumbra kali ini, sebanyak 89 persen wajah Bulan akan masuk ke dalam penumbra Bumi pada saat puncak gerhana terjadi. Tak hanya itu, jarak Bulan ke pusat Bumi sekitar 376 ribu km.

Saat gerhana ini terjadi, Bulan menjelang tiga hari sebelum perigee atau jarak terdekatnya dengan Bumi dan akan membuat Bulan muncul dengan ukuran relatif lebih besar.

Diameter sudutnya sekitar 2,6 persen lebih besar dari rata-rata Bulan purnama.

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Sejauh ini, seluruh proses gerhana bisa dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika Timur, sebagian kecil Australia Barat, dan Samudera Hindia.

BMKG mengatakan bahwa gerhana Bulan kali ini berasosiasi dengan gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 30 Desember 2001.

Gerhana Bulan penumbra 11 Januari 2020 ini menjadi anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144. Gerhana Bulan penumbra akan terjadi kembali pada 21 Januari 2038.

Pengamat di Indonesia bisa mengamati gerhana Bulan penumbra secara langsung tanpa bantuan kacamata karena cahaya Bulan jauh lebih aman untuk diamati dengan mata telanjang.

Itulah informasi mengenai Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada 11 Januari 2020 dini hari. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Berbahayakah Melihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang?