Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan sebuah fosil berusia ratusan juta tahun yang diyakini sebagai fosil kalajengking tertua di dunia. Hewan purba itu kemungkinan menjadi salah satu hewan pertama yang menjelajahi daratan.
Dipublikasikan di dalam jurnal Nature Scientific Reports, ilmuwan menemukan terobosan penting dalam mengungkap sedikit pengetahuan tentang bagaimana hewan purba pertama membuat transisi untuk keluar dari laut menjadi makhluk darat.
Sebenarnya, fosil ini ditemukan pada tahun 1980-an di daerah pinggiran Waukesha, Wisconsin, Amerika Serikat.
Saat itu, ilmuwan belum begitu menyadari betapa berharganya fosil namun tetap menyimpan spesimen di sebuah museum berdebu lebih dari 30 tahun.
Baca Juga
-
Berbentuk Paus di Tengah Hutan, Batuan Purba Ini Berumur Puluhan Juta Tahun
-
Awal Tahun 2020, Ikan Purba dari China Ini Dinyatakan Punah
-
Ikan Purba Bermata Besar dan Berbentuk Aneh Ini Ditemukan di Norwegia
-
100 Gunung Api Purba Ditemukan di Bawah Benua Ini, Berbahaya?
-
Fosil Berusia 50 Juta Tahun Ini Ungkap Perilaku Unik Spesies Purba
Para peneliti dari Ohio State University dan Otterbein University memeriksa kembali spesimen hingga menemukan sesuatu yang mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa spesimen merupakan fosil kalajengking tertua di dunia yang kini mereka beri nama sebagai Parioscorpio venator.
Penamaan spesies kalajengking tertua di dunia sebagai Parioscorpio venator mempunyai arti "nenek moyang kalajengking".
Nama spesies "venator" mempunyai arti sebagai "pemburu".
Profesor Andrew Wendruff dari Ohio State University menjelaskan bahwa spesies kalajengking paling tua ditemukan di Skotlandia dan berasal sekitar 434 juta tahun.
Lapisan fosil yang membatu ditemukan pada kurun waktu 436,5 dan 437,5 juta tahun yang lalu sehingga menjadikan fosil sebagai spesies kalajengking tertua di dunia.
Dikutip dari IFLScience, ilmuwan menjelaskan bahwa sistem pernafasan pada kalajengking purba mirip dengan kepiting tapal kuda.
Itu membuat mereka dapat hidup di dalam air dalam jangka waktu lama sebelum mereka beralih ke daratan.
Pada 437,5 juta tahun lalu, tepatnya pada awal periode Silurian, Wisconsin masih diliputi laut yang hangat dan dangkal.
Kalajengking tertua di dunia diprediksi hidup di daerah tersebut.
Penemuan fosil kalajengking purba ini dianggap oleh ilmuwan sebagai hal yang menarik karena menunjukkan keterhubungan evolusi.
"Itu menunjukkan hubungan evolusi yang penting antara cara leluhur kalajengking kuno bernafas di bawah air, dan cara kalajengking modern bernafas di darat. Secara internal, sistem peredaran darah memiliki struktur seperti yang ditemukan pada kalajengking hari ini," kata perwakilan ilmuwan dari rilis resmi Ohio State University.
Sistem pernafasan kalajengking purba memungkinkan mereka menghabiskan waktu lama di darat meskipun sebagian besar waktu hidupnya berada di air.
Penemuan kalajengking tertua di dunia ini cukup fenomenal karena ilmuwan bisa mengetahui bahwa sebagian besar struktur morfologi kalajengking purba sama dengan kalajengking modern meskipun mereka mempunyai sistem pernafasan yang sedikit berbeda.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Deretan Jenis Manusia Purba yang Ada di Indonesia, Ada Apa Saja?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
-
5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat