Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Australia sepertinya sedang mendapat berbagai musibah di awal tahun ini. Setelah terjadi kebakaran hutan yang menjadi duka dunia, negeri kanguru ini kembali mendapat teror laba-laba beracun.
Pemerintah Australia bahkan telah memberikan tanda bagi warganya untuk waspada terhadap teror laba-laba kecil yang beracun dan sangat mematikan bagi manusia.
Mengutip Daily Mail, teror laba-laba beracun ini kemungkinan akibat perubahan cuaca yang cenderung drastis di Australia.
Sebelum akhirnya memasuki musim hujan yang parah dan menyebabkan hujan es, Australia dilanda cuaca panas yang memicu kebakaran hutan di negara tersebut.
Baca Juga
Menurut para ilmuwan, kondisi Australia yang panas dan basah ini lalu menjadi kondisi ideal untuk berkembangnya laba-laba beracun atau yang dikenal sebagai Funnel Web Spider.
Mengenai hal ini, Australian Reptile Park telah meminta masyarakat untuk waspada dengan kemunculan laba-laba beracun. Terutama masyarakat daerah Newscastle yang sebelumnya dilaporkan menemukan laba-laba tersebut di kolam renang.
Benua Australia diketahui memiliki 35 spesies Funnel Web Spider. Salah satu jenis yang berbahaya adalah Sydney Funnel Web Spider, laba-laba ini memiliki perut gendut layaknya tarantula.
Funnel Web Spider atau laba-laba beracun ini biasanya membuat sarang berbentuk corong. Mangsa hewan ini biasanya akan tertarik masuk ke dalam corong tersebut. Tanpa diketahui, si laba-laba telah menanti untuk melahapnya.
Pada hewan dan manusia, laba-laba beracun ini dapat menyebabkan kematian. Pada anak-anak, hewan ini dapat membunuhnya hanya dalam waktu 15 menit.
Cukup menjadi teror, laba-laba beracun atau Funnel Web Spider ini hidup dekat dengan manusia dan menyukai tempat teduh, sejuk, dan lembab.
Untuk penanganan teror laba-laba beracun ini, pemerintah Australia menyarankan agar masyakarat lebih waspada terhadap hal ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Makin Populer, Startup Privy Mulai Lebarkan Sayap ke Pasar Australia
-
Anggota Parlemen Australia Risau dengan Kehadiran AI: Dituding Bisa Picu Konflik, Kok Bisa?
-
China Larang Mahasiswa Kuliah Online dengan Universitas Asing
-
Disuruh Kuliah tapi Jualan Ayam Geprek di Australia, Penghasilan Cewek Ini Bikin Melongo
-
Katak Mountain Mist Australia Punah, Pemerintah Didesak untuk Berbenah
-
Temukan Video Jembatan Suramadu di Galeri Usai Beli HP Baru, Pria Ngaku Terima Teror Misterius Ini
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Argentina vs Australia
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Australia vs Denmark, Perebutan Tiket Babak 16 Besar
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Tunisia vs Australia, Langsung Nggak Pakai Ribet
-
PB ESI: Pertumbuhan Esports Indonesia Jadi Perhatian Forum Dunia