Sabtu, 11 Mei 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Selasa, 04 Februari 2020 | 19:00 WIB

Hitekno.com - Para astronom baru-baru ini membuat penelitian terkait putaran gas di Black Hole. Untuk penelitian ini, para astronom justru menemukan hal mengejutkan.

Putaran gas di Black Hole ini diketahui memiliki kekuatan pusaran yang supermasif dan tepat berada pada Galaksi Host IRAS 13224-3809. Black Hole ini ditemukan berada di rasi Centaurus dan berjarak pada 1 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Demi penelitian ini, para astronom melakukan pantauan dari observatorium sinar-X milik Badan Antariksa Eropa (ESA) XMM-Newton.

Mengutip Science Alert, hasil penelitian ini mengungkap bahwa material gas ini saat mencapai Black Hole memiliki kecepatan tinggi sehingga materi tersebut akan semakin berputar dan memanas.

Pusaran panas ini lalu akan menghasilkan radiasi yang hanya dapat terdeteksi oleh teleskop ruang angkasa saat sinar-X bertabrakan dan memantulkan partikel gas di pusaran tersebut.

Lubang hitam Cygnus X-1. (NASA)

Secara sederhana, para astronom menjelaskan fenomena ini sama seperti saat manusia berada di sebuah ruangan kosong dan suara yang dikeluarkan akan bergema. Di luar angkasa, hal ini mirip dengan gema sonik dan gema cahaya yang muncul.

Gema sonik dan gema cahaya yang muncul ini yang lalu memberi para astronom bayangan mengenai bentuk lubang hitam supermasif yang tidak terlihat tersebut.

Sedangkan gema radiasi sinar-X dapat merambat sekitar lubang hitam dan bisa memetakan geometri daerah dan keadaan dalam gumpalan materi sebelum kemudian hilang ke singularitas.

Black Holes. (Pixabay)

Mengenai penelitian terkait putaran gas di Black Hole ini memang masih akan terus diteliti ke depannya.

Pasalnya, banyak hal yang bisa diteliti ke depannya demi mengetahui masa hingga keberadaan Black Hole yang tersebar di seluruh bagian galaksi kita.

Salah satunya yang cukup mengejutkan dari penelitian Black Hole ini adalah munculnya korona lubang hitam yang merupakan daerah elektron super panas yang melayang di atas piringan akresi objek.

BACA SELANJUTNYA

Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat