Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 08 Februari 2020 | 11:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Li Wenliang, sosok dokter yang sedang ramai jadi pembahasan. Siapa sangka dokter ini jadi yang pertama dalam memberikan peringatan dini virus corona. Namun ia diduga tewas karena inveksi virus ini juga.

Komisi Pengawas Nasional China (NSC) mengirimkan tim ke Wuhan, Provinsi Hubei, untuk melakukan investigasi terkait kematian dr Li Wenliang yang pertama kali mengungkapkan berjangkitnya wabah virus corona.

Keputusan tersebut telah disetujui oleh Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), Jumat (7/2/2020).

Nyawa Li Wenliang , seorang dokter mata di Rumah Sakit Umum Pusat Wuhan, tidak tertolong pada Jumat dini hari setelah terinfeksi 2019-nCoV (virus corona), meskipun para dokter telah bersusah payah menyelamatkannya.

"Di tengah peperangan menghadapi epidemi pneumonia akibat virus corona tipe baru, dokter ahli mata kami terinfeksi. Dia meninggal dunia setelah semua upaya untuk menyelamatkan dia tidak menemui hasil. Kami sangat berduka cita," demikian pernyataan resmi pihak RSUP Wuhan yang diunggah di akun Weibo.

Dokter berusia 34 tahun itu sebelumnya telah mengingatkan rekan-rekannya mengenai penyakit tersebut setelah mendapati beberapa pasien yang mengalami gejala mirip SARS yang mewabah di China pada 2003.

Melalui grup WeChat, Li Wenliang mengingatkan agar rekan-rekannya mengenakan pakaian khusus agar tidak tertular wabah baru.

Dr. Li Wenliang. (Twitter/@PDChina)

"Infeksi virus corona tipe baru sudah terkonfirmasi dan jenisnya sedang diidentifikasi. Beri tahu semua keluarga dan kerabat agar waspada," demikian pesan dr Li Wenliang di grup Wechat yang beranggotakan bekas teman sekolahnya pada 30 Desember 2019, seperti dikutip Caixin.

Namun peringatan tersebut berbuntut pemanggilan dr Li Wenliang  dan delapan rekannya oleh pihak kepolisian Wuhan pada 3 Januari 2020, karena dianggap menyebarkan isu yang bisa menimbulkan kegaduhan.

Pada saat itu pula Biro Kesehatan Kota Wuhan menyatakan bahwa tidak ada bukti virus tersebut dapat ditularkan antarmanusia.

Belakangan virus corona tersebut justru menular dari individu ke individu, sehingga pemerintah pusat mengambil serangkaian kebijakan, salah satunya dengan memblokade Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei.

Setelah menandatangani surat teguran, Li Wenliang  kembali bekerja. Setelah menerima pasien yang terinfeksi virus jenis baru itu, Li Wenliang  mengalami batuk pada 10 Januari 2020 yang kemudian demam pada hari berikutnya.

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Lalu dia dirawat di rumah sakit pada 12 Januari 2020 dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Global Times melaporkan bahwa istri Li Wenliang yang sedang hamil dalam kondisi yang tidak sehat.

Komisi Kesehatan China (NHC) dan Pemkot Wuhan menyampaikan duka cita yang mendalam kepada dr Li Wenliang , seperti diberitakan Xinhua.

"Dia pahlawan abadi," komentar seorang netizen yang ditimpali netizen China lainnya dengan menuliskan, "Dia masih muda, tidak seharusnya terjadi padanya."

Tagar #LiWenlianghasPassedAway menjadi topik yang hangat di Weibo dan mencapai hingga 10 miliar.

"Yang saya tahu dia telah mengungkapkan kebenaran yang tidak pernah berani dilakukan oleh orang lain," kata Wu Yan, dokter yang bekerja di poliklinik yang sama dengan dr Li Wenliang , seperti dikutip South China Morning Post. (Suara.com/ Ririn Indriani).

BACA SELANJUTNYA

Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia