Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan gempa adanya gempa susulan setelah Gempa Ambon pada 26 September 2019 lalu mengungkap indikasinya adanya sesar aktif baru di sekitar area tersebut.
Pada 26 September 2019 lalu gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang kawasan Ambon, Maluku dan sekitarnya. Sejak itu, BMKG mencatat ada sekitar 3.089 kali gempa susulan yang 337 kali di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
Yang terbaru pada hari ini, Selasa (11/2/2020) masih terjadi gempa berkekuatan magnitudo 3,2 yang dirasakan dalam skala intensitas II MMI di Kecamatan Kairatu.
"Hasil pemetaan sebaran pusat gempa susulan oleh BMKG, selain dapat menjawab adanya fenomena banyaknya aktivitas gempa yang terpicu di luar bidang sesar utama, juga memberi petunjuk keberadaan sesar aktif baru," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta.
Baca Juga
-
3 Terpopuler: Saiih Halilintar Dihujat dan Insta Story Sindir Wuhan
-
Baghdad Kembali DIselimuti Salju Setelah 100 Tahun
-
BMKG: 9 Gempa Hari Ini Disebabkan Sesar Aktif di Pengalengan
-
CEK FAKTA: Heboh Gadis Bertubuh Ular Bikin Gempar Netizen, Benarkah?
-
5 Penemuan Ilmiah Paling Mengejutkan 2019, Termasuk Gempa di Mars
Daryono mengatakan, fenomena yang terjadi di Ambon termasuk langka, karena gempa utama hanya berkekuatan 6,5 tetapi gempa susulan jumlahnya sangat banyak.
Ada beberapa sebab mengapa gempa susulan di Ambon sangat banyak. Pertama, adanya triggered off-fault seismicity, yaitu munculnya aktivitas gempa-gempa yang jumlahnya banyak karena terpicu di jalur sesar yang berada di luar bidang sesar gempa utama.
"Jika kita mencermati sebaran aktivitas Gempa Ambon tampak bahwa aktivitas gempanya tidak hanya terjadi di zona sesar utama saja, tetapi tersebar pada beberapa klaster dalam wilayah yang luas," kata Daryono.
Gempa pada 26 September 2019 ternyata sanggup memicu aktifnya beberapa percabangan sesar (fault splay) dan segmen sesar lain yang ada di sekitar sesar utama. Sehingga zona aktivitas gempa menjadi semakin meluas dan gempa terus terjadi di berbagai segmen aktif.
Kedua, kondisi batuan di zona gempa Ambon memiliki karakteristik rapuh (brittle) dan tidak elastis (ductile) sehingga mudah mengalami rekahan (rupture) yang menyebabkan terjadinya banyak aktivitas gempa susulan.
Ketiga, Gempa Ambon memiliki stress drop yang rendah. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, gempa dengan stress drop yang rendah maka cenderung akan memproduksi gempa susulan yang lebih banyak.
Aktivitas gempa merupakan penanda aktifnya sebuah sesar. Sebaran gempa susulan menunjukkan bidang rekahan batuan (rupture).
"Jika sebaran pusat gempa membentuk pola kelurusan, maka ini merupakan salah satu indikasi adanya sesar aktif," tambah dia.
Sebaran aktivitas gempa susulan di Ambon pada kluster utama dengan pola kelurusan yang hampir berarah selatan-utara yang terletak di antara Ambon dan Haruku mencerminkan adanya aktivitas sesar aktif di antara Ambon dan Haruku dengan panjang diperkirakan sekitar 42 km.
Untuk mengidentifikasi strukturnya, maka perlu dilakukan upaya identifikasi struktur sesar di dasar laut antara Ambon dan Haruku.
Identifikasi sesar aktif sangat penting untuk menyusun peta sesar aktif baru yang nantinya dijadikan sebagai acuan kajian bahaya dan risiko gempa bumi dan tsunami di Ambon dan sekitarnya.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter
-
Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan Magnitudo 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa M 5,2 Guncang Yogya Jumat Malam, Tidak Berpotensi Tsunami