Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para astronom dan ilmuwan telah memberikan nama Gonggong pada sebuah planet kerdir di sisi luar Pluto. Nama yang cukup unik untuk sebuah planet.
Diwartakan CNet, penamaan planet Gonggong ini jadi yang pertama di tata surya kita dari nama dewa mitologi Tiongkok.
Planet kerdil itu diberi nama Gonggong, nama salah satu dewa air dalam mitologi China yang digambarkan memiliki kepala manusia dan tubuh ular.
Sementara satelit yang menemaninya diberi nama Xianglu, menteri yang melayani para dewa dalam kisah-kisah Tiongkok.
Baca Juga
-
Punya Orbit Terpendek, Planet Super Panas Ini Mirip Neraka
-
Paling Dekat dengan Bumi, Astronom Ini Temukan Planet Raksasa
-
Selain Calon Hunian, Planet Mars Dalam Persiapan Jadi Lokasi Pemakaman
-
Planet Raksasa Ini Bisa Mengorbit Bintang Kerdil, Misterinya Terpecahkan!
-
Remaja 17 Tahun Temukan Planet Baru, Netizen Malah Buat Cuitan Kocak Ini
Tata Surya kita diketahui memiliki delapan planet utama yang semuanya menggunakan nama dewa-dewi dari mitologi Romawi.
Tak hanya itu, nama objek-objek antariksa juga banyak menggunakan nama dari kebudayaan Romawi dan Yunani kuno.
Planet Gonggong sendiri tadinya bernama 2007 OR10. Ia adalah planet kerdil terbesar kelima dalam tata surya. Menurut para ilmuwan Gonggong terletak di sisi luar Pluto, tergabung bersama asteroid dan planet kerdil lainnya.
Pada pekan lalu, Minor Planet Center - lembaga internasional yang mengawasi dan mencatat data-data planet-planet kecil dan asteroid - mengumumkan secara resmi bahwa 2007 OR10 kini bernama Gonggong.
Gonggong memiliki warna kemerahan dan diduga atmosfernya mengandung banyak metana. Ia pertama kali ditemukan oleh tiga orang astronom Amerika Serikat - Megan Schwamb, Michael Brown, dan David Rabinowitz - pada 17 Juli 2007.
Itulah di balik nama Gonggong, planet kerdil pertama di tata surya kita yang dinamakan berdasarkan dewa mitologi Tiongkok. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat
-
Ilmuwan Temukan Teori Baru tentang Terbentuknya Bulan, Ada Fakta Mencengangkan
-
Astronom Ingin Memancing Meteorit dari Laut Pakai Magnet
-
Hari Ini Asteroid Raksasa Bakal Meluncur Melewati Bumi, Berukuran Dua Lapangan Bola
-
Mengenal Apa itu Black Hole, Lubang Hitam yang Akhirnya Nampak dan Bisa Diamati
-
Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi