Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 25 Februari 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Luar angkasa masih menyimpan sejuta misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan oksigen molekuler (gas yang dibutuhkan manusia untuk bernafas) di sebuah galaksi di luar galaksi Bima Sakti.

Sebagai referensi, oksigen adalah unsur paling umum ketiga di kosmos, setelah hidrogen dan helium.

Jadi para astronom pernah berpikir bahwa oksigen molekuler, O2, akan menjadi umum di luar angkasa antara bintang-bintang.

Tetapi meskipun telah dilakukan pencarian berulang kali, tidak ada yang pernah melihat oksigen molekuler di luar galaksi kita (Bima Sakti), hingga sampai penelitian ini diungkapkan.

Junzhi Wang, seorang astronom di Shanghai Astronomical Observatory, China dan para peneliti lainnya melihat molekul khusus di sebuah galaksi bernama Markarian 231.

Molekul oksigen pernah ditemukan di Nebula Orion. (Wikipedia/ NASA)

Terletak 560 juta tahun cahaya di konstelasi Ursa Major, Markarian 231 adalah galaksi terdekat dengan Bumi yang berisi quasar.

Galaksi tersebut didukung oleh quasar pusat atau inti galaksi yang sangat cerah.

Terdapat gas yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di mana menjadi sangat panas sehingga bersinar cemerlang.

Menggunakan data dari teleskop radio berbasis darat di Spanyol dan Prancis, para astronom melihat radiasi dengan panjang gelombang 2,52 milimeter.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal pada 1 Februari 2020, para astronom menjelaskan bahwa radiasi gelombang tersebut adalah tanda keberadaan oksigen.

Desain artistik lubang hitam di Markarian 231. (NASA)

"Ini adalah pendeteksi anoksigen molekuler pertama dalam objek di luar galaksi," kata Wang dikutip dari Science News.

Di dalam galaksi kita sendiri, oksigen pernah ditemukan di dua awan pembentuk bintang yaitu Nebula Orion dan awan Rho Ophiuchi.

Namun, oksigen molekuler yang membentang di pinggiran cakram galaksi mempunyai tingkat 100 kali lebih besar dibandingkan tingkat kandungan pada Nebula Orion.

Apakah penemuan oksigen berarti kita telah menemukan bukti alien? Ilmuwan masih terlalu jauh untuk meneliti ke arah sana.

Kita tahu bahwa oksigen sangat penting bagi kehidupan di Bumi, tetapi itu bukan penyebab utama bukti bahwa kehidupan itu ada.

Dan mungkin saja makhluk hidup asing bahkan tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.

Namun, kelimpahan oksigen ini merupakan tanda positif bahwa bagian dari luar angkasa (meski di luar galaksi) berpotensi dapat mendukung kehidupan seperti manusia meski harus diteliti lebih dalam lagi oleh ilmuwan.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya