Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Luar angkasa masih menyimpan sejuta misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan oksigen molekuler (gas yang dibutuhkan manusia untuk bernafas) di sebuah galaksi di luar galaksi Bima Sakti.
Sebagai referensi, oksigen adalah unsur paling umum ketiga di kosmos, setelah hidrogen dan helium.
Jadi para astronom pernah berpikir bahwa oksigen molekuler, O2, akan menjadi umum di luar angkasa antara bintang-bintang.
Tetapi meskipun telah dilakukan pencarian berulang kali, tidak ada yang pernah melihat oksigen molekuler di luar galaksi kita (Bima Sakti), hingga sampai penelitian ini diungkapkan.
Baca Juga
Junzhi Wang, seorang astronom di Shanghai Astronomical Observatory, China dan para peneliti lainnya melihat molekul khusus di sebuah galaksi bernama Markarian 231.
Terletak 560 juta tahun cahaya di konstelasi Ursa Major, Markarian 231 adalah galaksi terdekat dengan Bumi yang berisi quasar.
Galaksi tersebut didukung oleh quasar pusat atau inti galaksi yang sangat cerah.
Terdapat gas yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di mana menjadi sangat panas sehingga bersinar cemerlang.
Menggunakan data dari teleskop radio berbasis darat di Spanyol dan Prancis, para astronom melihat radiasi dengan panjang gelombang 2,52 milimeter.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal pada 1 Februari 2020, para astronom menjelaskan bahwa radiasi gelombang tersebut adalah tanda keberadaan oksigen.
"Ini adalah pendeteksi anoksigen molekuler pertama dalam objek di luar galaksi," kata Wang dikutip dari Science News.
Di dalam galaksi kita sendiri, oksigen pernah ditemukan di dua awan pembentuk bintang yaitu Nebula Orion dan awan Rho Ophiuchi.
Namun, oksigen molekuler yang membentang di pinggiran cakram galaksi mempunyai tingkat 100 kali lebih besar dibandingkan tingkat kandungan pada Nebula Orion.
Apakah penemuan oksigen berarti kita telah menemukan bukti alien? Ilmuwan masih terlalu jauh untuk meneliti ke arah sana.
Kita tahu bahwa oksigen sangat penting bagi kehidupan di Bumi, tetapi itu bukan penyebab utama bukti bahwa kehidupan itu ada.
Dan mungkin saja makhluk hidup asing bahkan tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.
Namun, kelimpahan oksigen ini merupakan tanda positif bahwa bagian dari luar angkasa (meski di luar galaksi) berpotensi dapat mendukung kehidupan seperti manusia meski harus diteliti lebih dalam lagi oleh ilmuwan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Menguak Misteri, Begini Kemunculan Oksigen di Bumi Menurut Penelitian Terbaru
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat
-
Ilmuwan Temukan Teori Baru tentang Terbentuknya Bulan, Ada Fakta Mencengangkan
-
Astronom Ingin Memancing Meteorit dari Laut Pakai Magnet
-
Hari Ini Asteroid Raksasa Bakal Meluncur Melewati Bumi, Berukuran Dua Lapangan Bola