Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah ekspedisi penelitian di Arktika atau kutub utara terpaksa dihentikan karena anggota proyek ini dinyatakan positif virus corona COVID-19.
Dalam misi yang disebut MOSAiC (Multidisciplinary Drifting Observatory for the Study of Arctic Climate) ini, disebutkan sebanyak 20 orang melakukan kontak dengan pasien yang terkena virus dan sekarang dalam masa karantina.
Proyek ekspedisi kutub utara ini sementara harus ditunda untuk melihat hasil apakah virus Corona telah tertular ke anggota tim lainnya.
Dilansir laman IFL Science, untuk mengurangi kemungkinan penyebaran patogen lebih lanjut, proyek telah diberhentikan sementara dan para ilmuwan baru yang ditetapkan untuk bergabung sedang menjalani tes untuk virus.
Baca Juga
Kasus peneliti MOSAiC yang positif virus corona ini sangat memprihatinkan karena kehidupan dan lingkungan di kapal riset sangat nyaman dan terjaga.
Virus Corona diketahui menginfeksi seorang pasien selama lima hari sebelum gejala muncul. Dengan kata lain, mengidentifikasi orang lain atau diri sendiri berdasarkan kondisi fisik sangatlah sulit.
Kasus penyebaran patogen di kapal sebelumnya telah terjadi dalam dua wabah besar yang mempengaruhi kapal pesiar. Kini menimpa kapal peneliti ekspedisi kutub utara.
Baik Diamond Princess dan Grand Princess diberhentikan setelah seorang tamu yang terinfeksi berada di dalam kapal. Keduanya dikarantina di Jepang dan California dan mendeteksi apakah terjadi penyebaran massal di antara penumpang.
Virus Corona COVID-19, yang sekarang telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, juga menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah pada pasien yang terinfeksi.
Meskipun diperkirakan banyak orang hanya akan mengalami gejala ringan, bagi orang tua dan orang-orang yang bermasalah dengan kondisi kesehatan sebelumnya, hal itu bisa mematikan.
Pengujian yang memadai sangat penting dilakukan karena dengan mengidentifikasi dan mengkarantina individu yang terkena dampak, masyarakat dapat memperlambat penyebaran virus.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
AS Tembak Objek Misterius di Alaska, Terbang menuju Kutub Utara
-
Ditemukan Lubang Besar di Es Terakhir Kutub Utara, Makin Melebar
-
Bisa Bikin Bentuk Virus Corona, Keahlian Pedagang Keliling Ini Bikin Takjub
-
Area Es Terakhir di Kutub Utara Mulai Mencair, Apakah Berbahaya?
-
Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi
-
Waduh, Es Laut di Kutub Utara Gagal Membeku Kembali
-
Sharp Kenalkan Teknologi Plasmacluster, Diklaim Bisa Bantu Bunuh Virus
-
Hasil Penelitian Baru: Es Kutub Utara Diprediksi Hilang pada 2035
-
Ditemukan Bahan Kimia Misterius di Kutub Utara, Diklaim Tahan Lama
-
NASA Bagikan Potret Kutub Utara Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya