Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Seluruh dunia saat ini dibuat ketakutan dengan virus corona yang begitu mengancam. Terasing di benua bebas virus corona, seorang ilmuwan belum lama ini membagikan kisah uniknya.
Menyerang seluruh penduduk benua di dunia, sepertinya virus corona belum dapat menyentuh keberadaan Stijn Thoolen yang kini berada di benua Antartika untuk melakukan penelitian.
Tinggal di benua super dingin bersama para ilmuwan lainnya, ilmuwan berusia 29 tahun dari European Space Agency ini merasa seperti berada di dunia lain.
Melansir dari ABC News, Stijn Thoolen yang berasal dari European Space Agency dan kini berada di Concordia Station di Antartika ini telah menetap di benua tersebut sejak November 2019 lalu.
Baca Juga
Ilmuwan muda ini menjelaskan bahwa hidupnya benar seperti di dunia lain tanpa cahaya lampu dan ditemani udara yang sangat dingin. Melihat wabah virus corona yang mengancam seluruh penduduk dunia, dirinya serasa dibuat semakin berada di dunia lain.
Diketahui Stijn Thoolen bersama 11 ilmuwan lainnya terus berada di Antartika demi melakukan eksperimen perbandingan biomedis Antartika dan Antariksa.
Masing-masing dari ilmuwan ini berasal dari Italia dan Prancis serta beberapa negara lainnya di dunia. Walaupun berada di tempat yang bebas virus corona, para ilmuwan ini mengaku resah dan cemas dengan keluarganya yang terpapar virus tersebut.
Terpisah jauh dari keluarga dan teman di tengah wabah virus corona, Stijn Thoolen mengaku tetap menjalin komunikasi dan membaca perkembangan berita mengenai virus corona yang mewabah.
Namun, koneksi internet yang tidak terlalu cepat membuat dirinya dan 11 ilmuwan lainnya perlu super sabar menantikan kesempatan untuk sekedar berkomunikasi atau membaca berita.
Lebih lanjut, Stijn Thoolen mengaku dibuat terharu melihat nyanyian para warga dunia saling menyemangati di tengah wabah virus corona ini.
Masih belum diketahui kapan akan kembali ke kampung halamannya masing-masing, Stijn Thoolen bersama 11 ilmuwan lainnya masih akan berada di benua Antartika yang disebut-sebut bebas virus corona ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya