Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gletser Antartika mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ngarai terdalam penuh dengan batu di benua itu bisa membuat masalah menjadi lebih buruk.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan 23 Maret dalam jurnal Geophysical Research Letters, para peneliti menggunakan data satelit yang dikumpulkan lebih dari 20 tahun untuk memantau es di Denman Glacier.
Gletser tersebut merupakan aliran es sepanjang 20 kilometer di Antartika Timur yang lengkap dengan berbagai batuan di dasarnya.
Para peneliti menemukan bahwa, tidak hanya sisi barat gletser Denman yang berkurang hampir 3 mil (5 km) antara tahun 1996 dan 2018, tetapi ngarai dalam yang ada di bawah gletser dapat menyebabkan gletser mencair lebih cepat daripada yang dapat dipulihkan.
Baca Juga
Sisi barat Denman Glacier mengalir di atas ngarai terdalam di Bumi.
Kedalaman ngarai setidaknya 11.000 kaki (3.500 meter) di bawah permukaan laut dan dikenal sebagai "palung Denman".
Namun, ketika tepi gletser terus mundur semakin jauh ke bawah lereng, air laut yang hangat akan mengalir ke ngarai, menghantam bagian gletser yang lebih besar.
Itu secara bertahap akan mengubah palung Denman menjadi "mangkuk lelehan raksasa".
Skenario ini, tulis para peneliti, dapat memulai putaran umpan balik yang mencair di mana pada akhirnya mengembalikan semua es Denman Glacier ke laut.
Hal tersebut dapat berisiko dalam berkontribusi menambah 1,5 meter kenaikan permukaan laut global.
"Karena bentuk daratan di bawah sisi barat Denman, ada potensi pengurangan atau pemunduran yang sangat cepat. Itu berarti peningkatan besar permukaan laut global di masa depan," kata Virginia Brancato, seorang penulis studi sekaligus ilmuwan dari NASA's Jet Propulsion Laboratory.
Menurut laporan dari Space.com, Denman telah kehilangan lebih dari 268 miliar ton (2,43 metrik ton) es dalam rentang dua dekade (1996 hingga 2018).
Jika tren pemanasan global saat ini terus berlanjut, palung itu bisa menjadi malapetaka bagi gletser Denman.
Dilansir dari Live Science, lapisan es yang mencair semakin cepat, membuat gletser juga rentan terhadap keruntuhan.
Sisi timur Denman relatif stabil dalam pencairannya. Namun di sisi barat gletser, sebanyak 5 kilometer lapisan es telah tenggelam dan jatuh sebagian ke bawah lereng palung Denman yang besar.
Sebelumnya, ilmuwan menganggap ancaman dari Denman Glacier "relatif jinak" jika dibandingkan dengan gletser Pine Island dan Thwaites.
Namun berdasarkan penelitian terbaru, gletser yang diberi nama Denman Glacier ini bisa menjadi ancaman yang diperhitungkan terkait naiknya permukaan laut global di masa depan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Binatang di Seluruh Dunia Terpapar Senyawa Bahan Teflon, Kecuali di Antartika
-
Pemanasan Global Picu Pelelehan Gletser, Bakteri Kuno Berbahaya Berpotensi Lepas ke Alam
-
Ilmuwan Temukan DNA Organisme Laut Tertua di Dunia, Penelitian di Kutub Selatan Jadi Kunci
-
Ditemukan Batuan Bulan di Antartika, Ungkap Beberapa Fakta Baru
-
Gegara Perubahan Iklim, Terpaksa Base Camp Gunung Everest Pindah
-
Ilmuwan untuk Pertama Kalinya Temukan Mikroplastik di Salju Antartika
-
Ditemukan Senjata dan Tempat Persembunyian Berusia 1.700 Tahun, Tersimpan dalam Gletser
-
Ditemukan Bangkai Kapal Penjelajah di Antartika setelah 107 Tahun Hilang