Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada pertengahan hingga akhir April 2020, warga Bumi akan disuguhi pemandangan langit yang menakjubkan. Jika cuaca cerah dan tidak tertutup awan mendung, kita bisa melihat hujan meteor Lyrids dengan mata telanjang.
Hujan meteor Lydris mulai menghiasi langit Bumi di tanggal 16 April hingga 25 April 2020.
Berdasarkan laporan dari Timeanddate.com, puncak hujan meteor Lyrids bisa dilihat dari Indonesia pada tanggal 22-23 April 2020.
Pada periode puncak, diperkirakan akan ada 18 hingga 20 meteor yang menghiasi langit tiap jamnya.
Baca Juga
Hujan meteor Lyrids tak dikenal sebagai hujan meteor yang "produktif" di mana terlihat banyak sekali puluhan hingga ratusan meteor pada tiap jamnya.
Namun hujan meteor Lyrids merupakan salah satu hujan meteor yang konsisten (sekitar 20 meteor per jam) sehingga tak mengecewakan jika dilihat.
Meski begitu, setiap 60 tahun sekali, hujan meteor ini semacam mendapatkan booster sehingga meteor terlihat lebih banyak.
Itu terakhir kali terjadi di tahun 1982 di mana pengamat menghitung sekitar 90 bintang jatuh per jam pada puncaknya.
Alasan lonjakan atau booster karena asal usul Lyrids sendiri.
Meteor ini adalah jejak puing-puing yang ditinggalkan oleh komet Thatcher pada jalurnya di sekitar Matahari.
Komet berputar ke arah dalam setiap 415 tahun, tetapi pengaruh gravitasi dari planet mendorong gelombang puing-puing ke orbit Bumi setiap 60 tahun.
Dikutip dari IFLScience, Lyrids adalah salah satu hujan meteor tertua yang tercatat dalam sejarah.
Peristiwa yang paling mengesankan adalah ketika hujan meteor Lyrid mencapai puncak di tahun 1803 di mana seorang jurnalis di Richmond, Virginia, AS menyaksikan sekitar 700 meteor melintasi langit per jamnya.
Sejarah naratif Tiongkok Kuno, Zuo Zhuan, pernah menggambar hujan meteor Lyrids sebagai "bintang-bintang jatuh seperti hujan" pada tahun 687 SM.
Karena masuk dalam periode hujan meteor Lyrids, kamu bisa sesekali keluar di teras pada malam hari dan memandang langit untuk mengamati peristiwa ini hingga tanggal 25 April nanti.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Penampakan Meteor Besar Warna-warni Melintas di Langit
-
5 Fenomena Langit Januari 2023, Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Gerhana Matahari Hibrida 2023 Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Cara Mendapat Achievement Tombak Dewa yang Mencela Langit di Genshin Impact
-
Ilmuwan Temukan Mineral Jenis Baru dari Meteor, Jatuh di Somalia 2020
-
5 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi
-
One Piece: 5 Privileges Menjadi Celestial Dragon, Akses Angkatan Laut hingga Pemerintah Dunia
-
One Piece: 5 Keturunan Celestial Dragon Terkuat, Sosok Penting di Pemerintah Dunia
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Daftar Kota di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total Hari Ini