Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 24 April 2020 | 04:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah asteroid raksasa akan melintasi Bumi pekan depan. Disebutkan kalau asteroid ini terbesar yang nampak tahun ini.

Asteroid raksasa 1998 OR2 yang akan melintas pada titik terdekat dengan Bumi pada 29 April pekan depan berhasil direkam oleh radar dan rupanya bisa terlihat lebih jelas.

Dengan diameter sekitar 1,5 kilometer, asteroid 1998 OR2 bisa sangat berbahaya jika menabrak Bumi. Untungnya pada pekan depan ia cuma melintas pada jarak 6,3 juta kilometer di planet kita tercinta.

Sebagai pembanding, rata-rata jarak Bulan dari Bumi adalah sekitar 385.000 kilometer. Jadi, kita tak perlu khawatir akan asteroid raksasa 1998 OR2 ini.

Adapun tampang asteroid ini berhasil dipotret oleh para astronom di Observatorium Arecibo, Puerto Rico pada 18 April kemarin. Foto asteroid raksasa itu kemudian diunggah ke Twitter.

Asteroid 1998 OR2, asteroid raksasa yang akan melintas dekat Bumi pada 29 April mendatang. [Twitter/AreciboRadar]

Uniknya, para astronom mengatakan bahwa dalam foto hasil citra radar itu, Asteroid 1998 OR2 tampak seperti mengenakan masker mirip seperti sebagian besar warga Bumi yang kini sedang menghindar dari wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru Sars-Cov-2.

"Pekan ini kami mengamati asteroid 1998 OR2, yang tampak seperti sedang mengenakan masker! Panjangnya sekitar 1,5 meter dan ia melesat di jarak sekitar 16 kali jarak Bumi ke Bulan!" tuli para peneliti di Twitter.

Asteroid 1998 OR2 kini tengah diamati oleh sejumlah besar astronom di berbagai belahan Bumi. Para ilmuwan menduga asteroid itu diameternya maksimal sepanjang 4,1 kilometer.

Seperti itulah tampang asteroid raksasa 1998 OR2 yang akan melintasi Bumi pada 29 April 2020 nanti. Apakah tergolog asteroid berbahaya? (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya