Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah galaksi langka yang dikenal dengan galaksi cincin ini berhasil ditemukan seorang astronom. Galaksi berbentuk cincin ini diperoleh karena tidak berasal dari proses internal, tetapi diakibatkan tabrakan dari galaksi lain yang melucuti intinya.
Disebut R5519, galaksi ini merupakan galaksi cincin tumbukan pertama yang ditemukan lebih dari beberapa ratus tahun cahaya jauhnya dan menjadikan satu-satunya objek yang dikenal pada awal semesta.
"Ini adalah objek yang sangat aneh yang belum pernah kita lihat sebelumnya," ucap Tiantian Yuan, astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions (ASTRO 3D) di Australia, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (26/5/2020).
Tepi luar cincin R5519 cukup besar, sekitar 42.400 tahun cahaya sementara lubang di bagian tengahnya sekitar 17.612 tahun cahaya.
Baca Juga
-
Kisah Pilu Seorang Anak di Makam Viral, Netizen: Terlalu Banyak Bawang
-
Bukan Lootbox, Ubisoft Hadirkan Battle Pass di Brawlhalla
-
Tak Pernah Bertemu, Sepasang Kekasih Ini Tunangan via Zoom
-
Temukan Bukti, Astronom Percaya Planet Baru Telah Dilahirkan
-
Bintang Kuno Setua Alam Semesta Berhasil Ditemukan Astronom
R5519 juga menunjukkan tingkat tinggi pembentukan bintang di cincinnya, sekitar 80 bintang dengan massa Matahari lahir setiap tahun. Hal ini menunjukkan adanya gangguan gravitasi.
Di alam semesta lokal, galaksi cincin sejenis ini sangat langka, bahkan 1.000 kali lebih jarang ditemukan daripada galaksi cincin yang terbentuk oleh proses yang kurang keras. Penemuan R5519 menunjukkan bahwa galaksi cincin tumbukan jarang terjadi di awal semesta.
Penemuan galaksi ini juga menawarkan kesempatan bagi para astronom untuk mempelajari pembentukan galaksi-galaksi cakram seperti Bimasakti karena untuk membentuk cincin, simulasi menunjukkan bahwa galaksi harus berbentuk cakram tipis dahulu.
Dalam kasus galaksi cincin ini, astronom dapat melihat kembali ke alam semesta awal sekitar 11 miliar tahun lalu, ke masa ketika cakram tipis baru mulai dibentuk. Sebagai perbandingan, cakram tipis Bimasakti mulai terbentuk sekitar 9 miliar tahun lalu. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Astronomy.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
Saking Banyaknya, Astronom Khawatir Ribuan Satelit Elon Musk Bisa Tabrak Pesawat
-
Ilmuwan Temukan Teori Baru tentang Terbentuknya Bulan, Ada Fakta Mencengangkan
-
Astronom Ingin Memancing Meteorit dari Laut Pakai Magnet
-
Hari Ini Asteroid Raksasa Bakal Meluncur Melewati Bumi, Berukuran Dua Lapangan Bola
-
Mengenal Apa itu Black Hole, Lubang Hitam yang Akhirnya Nampak dan Bisa Diamati
-
Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi